SULTRAKITA. COM, WAKATOBI – Akibat terkendala fasilitas pengolahan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup ( DLH ) Kabupaten Wakatobi, meminta warga memilah sendiri sampah plastik sebelum diangkut oleh petugas kebersihan.
“Yang kita inginkan sebenarnya pemilihan itu dari sumber sampah dari rumah tangga, sehingga begitu dibuang sudah terpisah. Sehingga tiba di TPA bisa langsung dibuang, sudah beberapa kali kami sosialisasikan,” kata Kepla DLH Wakatobi Jaemuna, saat dikonfirmasi (Rabu, 17/7).
Sejauh ini kata Jaemuna, karena minimnya sarana prasarana, pemanfaatan sampah untuk biogas dan pengolahan sampah plastik belum bisa dilakukan, akibatnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) hanya bisa digunakan untuk pembuangan sampah secara teratur.
“Daur ulang plastik dan kompos itu belum, kadang-kadang kita buat kadang-kadang juga tidak karena begitu banyaknya kesibukan yang kita lakukan. Kalau untuk sampah plastik itu memang sarana dan prasarana belum masih menunggu alat pencacah. Kalau rumah kompos sementara dibangun,” jelasnya.
Lanjut Jaemuna, saat ini DLH berencana membuat rumah pengomposan agar sampah tidak masuk semua ke Landfill, utamanya sampah organik, bisa diolah dulu menjadi pupuk kompos.
“Begitu pula plastiknya jita pisah agar ada nilai ekonominya atau didaur ulang. Kemarin ada yang menawarkan mesin pencacah tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya,” tandasnya. (Man)