SULTRAKITA.COM, KENDARI – Sulawesi Tenggara merupakan salah satu daerah berpotensi terhadap bencana alam, salah satunya gempa. Untuk itu, rumah menjadi salah satu yang rawan terjadinya gempa, karena rentan rubuh. Untuk meminimalisir dampak yang terjadi, rancangan rumah perlu menyusuaikan agar bisa tahan terhadap gempa.
Menyadari hal tersebut, Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKPP) Provinsi Sultra mulai menhelat sosialisasi rumah tahan gempa berbasis masyarakat, di salah satu hotel di Kendari. Kegiatan yang dihelat sejak 27 hingga 28 Februari 2019 dihadiri Asisten II Pemprov Sultra Suharno dan pemateri dari BMKG Kendari Rosa Amelia, BASARNAS Kendari, Koordinator Prodi Pasca Sarjana Manajemen Rekayasa UHO Abdul Kadir dan Kepala Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Unhas Prof Wihardi Tjaronge, serta Kepala Bidang Rumah Umum Dinas DPRKPP Budiman.
Asisten II Pemprov Sultra Suharno mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan ini sangat bermanfaat untuk diikuti, karena bisa meminimalisir rumah rubuh akibat gempa.
“Bencana gempa memang tidak dapat diprediksi kapan terjadinya, jadi ini merupakan tanggung jawab moral kita semua, agar masyarakat bisa mengetahui cara mendesain rumah yang tahan terhadap gempa,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Rahmad Hadiatullah mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan kepada peserta terkait dan pengembang perumahan dalam memahami konstruksi pembangunan rumah tahan gempa, agar jumlah korban disebabkan oleh bangunan yang rubuh.
“Kami ingin memberikan pemahaman konstruksi pembangunan sehingga ketika terjadi bencana gempa bumi, rumah tidak mengalami kerusakan parah bahkan roboh. Karena diketahui, kebanyakan korban diakibatkan oleh robohnya rumah ketika gempa terjadi.
Ia menambahkan, dengan adanya pemahaman tentang rumah tahan gempa berbasis masyarakat
kerusakan bangunan diakibatkan oleh bencana alam disebabkan oleh mutu bahan yang rendah dan teknik membangun tidak sesuai dengan kaidah konstruksi bisa diminimalisir.
Pria yang akrab disapa Rahmat berharap, agar kedepan warga bisa menerapkan konstruksi bangunan rumah agar korban akibat gempa yang disebabkan oleh kontruksi bangunan yang tidak sesuai struktur bangunan tahan gempa tidak ada lagi. (man)