Menu

Mode Gelap

Kota Kendari · 11 Des 2021 11:54

Mahasiswa, Teknologi, dan Era Supremasi Digital


Ashar (Mahasiswa STAI Rawa Aopa Konawe Selatan) Peserta DIKLATPIMNAS II PTKI Se-Indonesia Tahun 2021. Perbesar

Ashar (Mahasiswa STAI Rawa Aopa Konawe Selatan) Peserta DIKLATPIMNAS II PTKI Se-Indonesia Tahun 2021.

 

Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau calon cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang seringkali syarat dengan berbagai predikat. Mahasiswa dapat juga diartikan sebagai orang yang sedang menempuh pendidikan belajar pada perguruan tinggi baik universitas, sekolah tinggi, institute atau akademik yang harus bisa menjadi agent of change, menjadi salah satu pioneer dalam setiap perkembangan teknologi yang ada, mampu berfikir kritis ketika melihat isu-isu yang ada dalam kehidupannya, bermanfaat bagi lingkungan yang tidak saja berfokus pada lingkungan kampus tetapi dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehinggga diharapkan bisa memberikan pemecahan masalah yang ada dalam masyarakat.

Teknologi merupakan hal yang sangat penting pada masa sekarang dan masa yang akan dating, karena sangat membantu menyelesaikan berbagai pekerjaan manusia. Perkembangan zaman tidak bisa lepas dari kemajuan teknologi, hal ini dapat dilihat dari pola kehidupan masyarakat saat ini yang selalu bersentuhan dengan teknologi dimanapun dan kapanpun. Kemajuan teknologi juga memberikan dampak positif dan negative bagi masyarakat, sehingga mahasiswa dituntut untuk melakukan akselerasi pemahaman dan penguasaan terhadap teknologi, memiliki wawasan literasi digital, mampu dan mapan dengan future skill yang harus terus diasah dan ditunjukkan pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Di era perkembangan teknologi, mahasiswa dianggap mampu dalam menciptakan inovasi. Tidak hanya bertindak sebagai pengguna pasif dalam membuat segala hal menjadi instan melainkan mampu menjadi pilar dari kaum muda sekaligus sebagai generasi pencetus yang harus mampu menaruh perhatian lebih terhadap kondisi saat ini. Selain sebagai pengguna, mahasiswa juga seharusnya berperan sebagai pemimpin perubahan dalam menghasilkan kreativitas dan inovasi guna menyongsong revolusi teknologi 4.0 (four point zero) dan society 5.0 (five point zero).

Dalam perkembangan teknologi komunikasi yang melahirkan era digital telah memberikan pengaruh besar pada transformasi budaya masyarakat dunia. Sehingga seluruh saluran informasi konvensional hampir tidak memadai lagi untuk berkomunikasi dalam hubungan antar manusia, agama, ideologi, kebudayaan, tradisi dan kepercayaan. Meskipun era digital terlihat membawa banyak hal positif seperti mudahnya akses mendapatkan informasi dengan cepat, mudahnya belajar kapan saja dan dimana saja, namun era digital ini juga membawa banyak dampak negative yang harus di cegah dan diminimalisir, karena era digital juga hadir bersamaan dengan perkembangan zaman yang melibatkan banyak aspek, seperti sosial, politik, isu sarah, ekonomi, budaya dan agama.

Baca juga :   UPP Kota Kendari Sosialisasikan Aplikasi New LAIKA dan Cegah SPG di Kelurahan Bende

Era digital merupakan zaman dimana hampir segala bidang tatanan kehidupan menggunakan teknologi. Teknologi berkembang sedemikian pesat yang perlahan menggantikan peran manusia, yang memberikan kemudahan bagi manusia namun juga memberi berjuta bencana dan tanggung jawab yang lebih besar dari era sebelumnya. Sumber informasi tidak lagi diperoleh melalui siaran televisi, radio, koran, dan majalah melainkan media elektronik seperti facebook, twitter, instagram, youtube, whatsApp, telegram dan media elektronik lainnya yang menjadi tampilan baru dalam mewarnai informasi saat ini. Internet dan digitalisasi sangat berpengaruh dalam merubah nilai-nilai dan perilaku generasi muda Indonesia. Namun kita tidak mungkin mencegah inovasi-inovasi teknologi yang terus berkembang dan juga tidak bisa untuk membatasinya karena teknologi digital mempermudah menghubungkan orang dari mana saja dan kapan saja, mempermudah dalam mempelajari kebudayaan lain tanpa harus ke daerah tersebut, mempermudah produsen memasarkan barang, mempermudah mengakses informasi dan perkembangan yang terjadi baik didalam negeri maupun manca negara, dan mempermudah dalam penyebaran kebaikan. Orang yang tidak biasa nenggunakan teknologi bisa tersesat dan terjatuh pada penyalahgunaan teknologi tanpa disadari orang itu sendiri. Kesalahan dan pelanggaran itu tidak hanya merugikan orang lain tetapi juga merugikan diri sendiri.

Baca juga :   Prof Zamrun Pimpin PSSI Sultra

Penggunaan teknologi digital menjadikan wawasan dan informasi kini mudah diakses dari mana saja, karena kemudahan tersebut akhirnya mendatangkan dampak negative seperti hilangnya privacy dari dunia sosial media, cyber crime, cyber bullying, hoax, hate speech, berita provokatif palsu, pornografi hingga penipuan online yang meresahkan masyarakat. Fenomena negative ini bisa menyebabkan kesehatan mental generasi muda Indonesia sehingga menambah tanggung jawab mahasiswa sebagai kaum terpelajar. Mahasiswa kini tidak hanya harus melawan kesenonohan pemerintah, tidak hanya harus berdiri dihadapan para petinggi untuk menuntut hal dan keadilan, tetapi mahasiswa juga harus berjuang dalam menghadapi arus era digital ini. Mahasiswa dituntut untuk harus bisa tetap mempunyai semangat juang ditengah kemudahan yang ada. Mahasiswa harus bertanggung jawab dan harus mampu bergandengan tangan dengan masyarakat untuk memberantas dan melawan maraknya hoaks dan segala penyimpangan yang terjadi di dunia sosial media.

Era digital harus disikapi dengan lebih serius dalam menguasai dan mengendalikan peran teknologi dengan baik agar era digital membawa manfaat bagi kehidupan. Pengenalan tentang pemanfaatan berbagai teknologi perlu dilakukan agar dapat membantu pekerjaan manusia, perlu dikaji agar dapat mengetahui manfaat dan kegunaanya, dan dapat memanfaatkannya secara efektif dan efisien serta terhindar dari dampak negative dan penggunaan yang berlebihan. Peran mahasiswa sebagai kaum terpelajar sangatlah penting di era digital, mahasiswa di Indonesia harus update terhadap perkembangan teknologi dan informasi, harus menjadi trendsetter dalam pengembangan sumber daya manusia dalam perubahan menuju era society 5.0. Namun mahasiswa beserta perannya harus dirangkul pula dengan kesadaran masyarakat dan keputusan yang bijak dari pemerintah agar dapat bersama-sama bisa berjuang dan mampu menghadapi tantangan dan peluang di era supremasi digital. (**)

Artikel ini telah dibaca 271 kali

Baca Lainnya

Sekda Sultra Jadi Pembicara Utama pada International Conference on Augmenting Artificial-Human Intelligence (ICAAHI) 2024 di Kendari

23 November 2024 - 21:06

Evaluasi dan Apresiasi Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik dan Dokumen Lembaga , Pj Gubernur Ajak Seluruh Masyarakat Sultra Memartabatkan Bahasa Indonesia

23 November 2024 - 10:40

DP3A Kota Kendari Edukasi Pencegahan Bullying di SMPN 20 Kendari

2 November 2024 - 19:56

Wakili Pj Gubernur, Sekda Sultra Saksikan Pelantikan Pengurus PMI Sultra

31 Oktober 2024 - 12:46

Pj Gubernur Sultra : Bidan Garda Terdepan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak

27 Oktober 2024 - 15:37

Dinas Perpustakaan Kota Kendari Gelar Workshop Bunda Literasi

22 Oktober 2024 - 14:28

Trending di Kota Kendari