SULTRAKITA.COM, KOLAKA – PT Antam Tbk UBPN Sultra bersama Yayasan Bahari (YARI) Sultra kembali bekerjasama melaksanakan kegiatan pelatihan budidaya udang Vaname dan Ikan dengan sistem Bioflok. Dimana program tersebut merupakan salah satu bagian dari kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Berkelanjutan tahun 2021 yang sedang dilaksanakan oleh Yayasan Bahari (YARI) Sultra bekerjasama dengan CSR PT Antam Tbk UBPN Sultra.
Kegiatan yang dipusatkan di ruang pelatihan RBM PT Antam, Desa Sopura, Kecamatan Pomalaa, diikuti puluhan nelayan dari perwakilan desa yang masuk dalam ring satu PT Antam, dengan menghadirkan pemateri yang profesional, Rabu (22/12).
Direktur YARI, Abed R. Abdullah mengatakan, potensi sumberdaya perikanan di Indonesia, khususnya di Sultra dan Kabupaten Kolaka, sangat tinggi.
Akan tetapi dalam mengembangkan usaha budidaya tersebut banyak kendala yang dihadapi oleh pembudidaya dibidang perikanan (udang /ikan) misalnya tingginya kematian biota yang dibudidaya dan rendahnya produktifitas hasil budidaya yang diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain kondisi lingkungan budidaya, kualitas air, manajemen pakan dan penyakit.
Sehingga, menjadi tantangan bagi pakar dibidang perikanan untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu solusi yang efektif dan ekonomis dalam mengembangkan usaha budidaya perikanan adalah budidaya menggunakan sistem Bioflok.
“Apa itu Bioflok? Adalah salah satu teknologi budidaya ikan, yakni suatu teknik budidaya melalui rekayasa lingkungan yang mengandalkan pasokan oksigen dan pemanfaat mikroorganisme yang secara langsung dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan,” katanya.
Dijelaskannya, pada prinsip dasar bioflok adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang terdiri dari kabon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen menjadi massa sludge berbentuk bioflok. Perubahan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan bakteri pembentuk gumpalan sebagai bioflok.
“Teknik ini populer dan efektif dikalangan pembudidaya saat ini karena mampu menggenjot produktivitas panen yang lebih tinggi. Selain itu, metode bioflok juga menekan penggunaan lahan menjadi tidak terlalu luas dan hemat air,” jelasnya.
Oleh sebab itu lanjutnya, pelatihan budidaya udang dan ikan dengan menggunakan sistem bioflok diharapkan bisa menjadi alternatif bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha budidaya udang vaname maupun ikan.
“Karena budidaya sistem bioflok ini menjadi solusi efektif untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat serta menjadi cara ekonomis bagi masyarakat dan para pebisnis bidang perikanan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, tujuan kegiatan ini adalah memperkenalkan kepada peserta masyarakat pesisir dan pertanian mengenai budidaya udang vaname dan ikan menggunakan sistem bioflok sebagai salah satu alternatif mengatasi masalah yang dihadapi oleh para pelaku budidaya selama ini.
Selain itu, dapat menarik minat masyarakat untuk mengimplementasikan metode bioflok di lokasi masing–masing, sehingga akan membuka peluang usaha baru dibidang perikanan yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Sementara itu, Camat Pomalaa Mirdan Athar, mengapresiasi program yang dilakukan oleh PT Antam bekerjasama dengan YARI. Apalagi bukan hanya kali ini saja kegiatan serupa, akan tetapi sudah banyak kegiatan yang dilakukan PT Antam dalam pelatihan terhadap warga pesisir yang berprofesi sebagai nelayan.
Sehingga dengan adanya kegiatan pelatihan ini, yang tadinya pengembangan budidaya ikan hanya bisa dilakukan di pesisir pantai, kini sudah bisa dikembangkan disemua wilayah.
“Atasnama pemerintah kami mengucapkan banyak terimakasih kepada PT Antam, dengan harapan melalui kegiatan ini akan meningkatkan SDM kita kedepannya. Oleh karena itu saya berharap kepada kita semua yang menjadi peserta saat ini betul-betul apa yang diberikan hari ini bisa diikuti dengan baik sehingga bisa dipraktekkan dan memberikan manfaat sekaligus contoh ditengah masyarakat, sehingga upaya-upaya budidaya udang vaname dan ikan ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,” imbuhnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kolaka, Samsul Kadar juga menyampaikan terimakasih kepada PT Antam karena sudah turut serta membantu pemerintah dalam meningkatkan kapasitas nelayan melalui program yang dilaksanakan bersama YARI. “Kegiatan ini sangat penting untuk dimanfaatkan masyarakat. Namun demikian, diharapkan agar pelatihan ini bisa berorientasi pada peningkatan produksi dan ekonomi kreatif masyarakat,” tuturnya.
Di tempat yang sama, CSR, HC and Finance Division Head PT Antam Tbk UBPN Sultra, Dito Yulianto menjelaskan, program ini merupakan program lanjutan yang selalu dilaksanakan setiap tahunnya. Tidak hanya dalam bentuk pelatihan saja, akan tetapi dengan bantuan peralatan bagi warga. Hal ini dilakukan sebagai komitmen Antam untuk membantu peningkatan perekonomian masyarakat.
“Jadi harapan kita melalui pelatihan ini, adanya ilmu pengetahuan baru yang diperoleh bagi peserta mengenai budidaya udang dan ikan menggunakan sistem bioflok, sehingga diharapkan dapat diimplementasikan sebagai salah satu alternatif pengembangan usaha dibidang perikanan dalam rangka meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat,” harapnya.(rls)