SULTRAKITA.COM, WATAMPONE — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) kembali menggelar pasar murah di Lapangan Kantor Dinas Ketapang Jalan Ahmad Yani Watampone.
Pada Pasar Murah yang digelar selama dua hari mulai Selasa 25 Juni hingga 26 Juni 2024, Dinas Ketapang Bone bekerja sama dengan beberapa OPD terkait, yakni Dinas Perdagangan, Dinas Perrindustrian, Dinas Perikanan, Dinas Peternakan, serta Pabrik Gula Camming, dan Bulog.
Dalam pantauan tim sultrakita.com, antrian di Stand Bulog masih didominasi antrian masyarakat yang ingin membeli beras dengan harga murah.
Diketahui Stand Bulog menyediakan beras SPHP dengan harga 58.000 Rupiah, lebih murah dibanding harga pasar yang berkisar 62.500 Rupiah hingga 63.000 Rupiah.
Selain itu Bulog juga menyediakan minyak Goreng Bantal 1 Liter dengan harga 13.000 Rupiah, Tepung Terigu 1 Kilogram 10.000 Rupiah, juga Gula Pasir Polos 1 Kilogram dengan harga 17.500 Rupiah.
Dibeberapa stand lain juga terpantau dipadati pengunjung. Para pembeli menyasar bahan pangan dengan harga murah, diantaranya Telur yang dijual dengan harga 45.000/ Rak, Bawang Merah 30.000/Kg, Bawang Putih 40.000/ Kg, Cabai Besar dan Cabai Keriting dengan harga 35.000/ Kg dan Tomat 10.000/ Kg.
Kepala Dinas Ketapang Bone Muhammad Angkasa menyampaikan, Pasar Murah harus rutin dilaksanakan agar dapat menjaga kestabilan harga pangan. Ia memastikan Stok Beras di Pasar Murah mencukupi sesuai kebutuhan masyarakat.
“Pengendalian inflasi harus terarah, jadi harus secara kontinue dilakukan pasar murah baik skala kecil maupun besar. Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan seperti ini harga pangan bisa stabil dan masyarakat bisa menikmati karena harga yang ada disini jelas lebih murah,” bebernya, Selasa (25/6).
Lebih lanjut Angkasa menuturkan, sejauh ini harga bahan pangan di Kabupaten Bone relatif stabil, sebab angka inflasi hanya mencapai 2,68 Persen.
“Alhamdulillah di Kabupaten Bone harga-harga pangan terhitung masih stabil, suplay pengadaan sudah lebih baik, sayur-sayur sudah mulai diadakan dari dalam daerah Bone, Kecuali cabe keriting untuk saat ini stoknya kita agak kurang,” terangnya.
Sementara itu Penjabat Bupati Bone, Andi Islamuddin mengatakan Kabupaten Bone mampu mengendalikan Laju Inflasi terbukti dengan diraihnya penghargaan TPID dengan kinerja terbaik di Sulsel.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat dan juga salah satu cara yang dilakukan kabupaten Bone untuk menekan laju inflasi dan baru baru ini kabupaten Bone mendapatkan penghargaan TPID terbaik untuk wilayah Sulawesi Selatan,” pungkasnya. (WRD)