SULTRAKITA.COM, Kendari – Badan Akreditasi Nasional – Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (BAN–PDM) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menyelenggarakan pelatihan asesor secara daring mulai 3 Juli hingga 17 Juli mendatang. Pelatihan ini dilakukan dengan metode asinkronus dan sinkronus, membahas instrumen Dasmen tahun 2024. Pelatihan ini melibatkan 196 peserta Asesor dari berbagai latar belakang profesi, seperti pengawas sekolah, dosen, dan tenaga fungsional lainnya.
Ketua BAN-PDM Dr. M. Safiuddin Saranani, S.S., M.A. membuka acara ini dengan menyampaikan pentingnya pelatihan tersebut, untuk memastikan para peserta mengikuti seluruh mekanisme kegiatan daring. Ia menekankan bahwa meski pelatihan ini dilakukan secara daring, peserta tetap diharapkan untuk hadir dan berpartisipasi aktif, sebab kegiatan daring ini menjadi syarat utama untuk diundang menjadi peserta pada kegiatan fisik di Kendari, untuk kegiatan penguatan pada tanggal 22-24 Juli 2024. “Kami mengharapkan dengan sangat agar jangan ada yang tidak mengikuti rangkaian kegiatan,” ujar Ketua BAN-PDM.
Ketua BAN-PDM menjelaskan, pihaknya telah melakukan persiapan yang matang, termasuk perjalanan ke Jakarta selama empat hari untuk merancang dan mendesain kegiatan pelatihan, kemudian lanjut melakukan rapat di Kendari sejak Senin 1 Juli 2024 hingga hari ini. Ia juga menekankan pentingnya kehadiran dan partisipasi penuh dari para peserta.
Ia mengingatkan bahwa kegiatan ini akan dinilai oleh penilai internal maupun eksternal. “Jika tidak muncul mukanya di Zoom, saya takutkan. Berarti bapak ibu sendiri yang tidak ingin lagi menjadi asesor,” tegasnya. Selain itu, keikutsertaan dalam pelatihan ini juga menjadi syarat untuk mendapatkan sertifikat asesor,” tambahnya.
Ia menambahkan, dalam mengevaluasi kinerja sekolah menggunakan Instrumen Dasmen tahun 2024, ada empat komponen utama yang dinilai, yaitu iklim lingkungan belajar, kepemimpinan kepala sekolah dalam pengelolaan satuan pendidikan, kinerja pendidik dalam proses pembelajaran, dan hasil belajar. “Keempat komponen penilaian tersebut akan dipelajari dan dibahas selama pelatihan berlangsung di kelas masing-masing,” bebernya.
Di akhir sambutannya, Ketua BAN-PDM menekankan bahwa para peserta merupakan aset berharga bagi BAN-PDM Sultra. Tak luput ia juga mengingatkan, bahwa pelatihan ini sangat penting untuk memastikan bahwa penilaian terhadap sekolah-sekolah di Sultra dilakukan dengan tepat. “Jika kita salah dalam memotret sekolah itu akan berdampak pada sekolah. Sebab mereka bisa mendapatkan bantuan fisik jika mendapat nilai A dan B. Jika kita salah dengan memberikan nilai C atau TT maka kita menzolimi sekolah itu selama 5 tahun,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pelatihan ini merupakan langkah penting dalam menjaga kualitas pendidikan di Sultra, dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan para asesor dalam melakukan penilaian yang akurat dan objektif. Dengan demikian, sekolah-sekolah dapat memperoleh akreditasi yang layak dan mendukung peningkatan mutu pendidikan di Provinsi Sulawesi Tenggara.(*/bak)
