SULTRAKITA.COM, TORAJA — Bencana tanah longsor terjadi Sabtu malam (13/4), di Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan. Sebanyak 18 orang ditemukan meninggal dunia, sedangkan kerugian materil ditaksir mencapai ratusan juta rupian
Bencana tanah longsor ini terjadi di dua lokasi tepatnya di Dusun Palangka, Kecamatan Makale, dan Dusun Putu, Lembang Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan.
Diketahui penyebab bencana tanah longsor dipicu hujan dengan intensitas sedang-tinggi selama beberapa hari dan kondisi tanah yang tidak stabil.
Akibat peristiwa ini, sebanyak 18 Orang meninggal dunia karena tertimbun tanah longsor, seta kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Kepala Kantor Basarnas Makassar Mexianus Bekabel menjelaskan, sebanyak 14 orang Korban meninggal dunia merupakan warga Kecamatan Makale, sedangkan empat lainnya warga Kecamatan Makale Selatan.
Lebih lanjut Mexianus menyampaikan, hingga sore ini (Minggu, 14/4) masih ada dua orang warga Kecamatan Makale yang belum ditemukan.
“Dari laporan sementara Tim Sar Gabungan di lapangan, bahwa ada 2 orang dilaporkan belum ditemukan dan masih dilakukan pencarian,” ungkapnya.
Adapun kondisi di lapangan, menurut Mexianus masih terkendala akses jalan yang tertimbun sehingga Tim dari Basarnas yang ada di Tana Toraja kesulitan untuk tembus ke titik longsoran.
Selain itu, kondisi cuaca dan tanah yang masih labil perlu diwaspadai Tim Sar Gabungan saat melakukan pencarian warga yang dilaporkan masih belum ditemukan.
“Tim Sar Gabungan akan fokus di area tersebut (Kecamatan Makale). Kami akan menambahkan kekuatan personel dari Basarnas Makassar yang saat ini sudah bergerak ke Toraja untuk membantu pencarian,” tutupnya. (WRD)