SULTRAKITA.COM, KEDIRI – Hari Pendidikan (Hardiknas) jatuh pada 2 Mei. Namun hanya sebahagian orang saja yang mengetahuinya dan memperingatinya dengan cara yang beragam. Seperti yang dilakukan pemuda asal Sulawesi yang tergabung dalam Association of Sulawesi Student (ASSET) memperingati hari pendidikan dengan cara yang unik di Kampung Inggris, DesaTulonrejo, Kediri, Jawa Timur (2/4/2018).
Berdasarkan pantauan media ini, nampak para pelajar asal Sulawesi ini serentak mengagetkan para warga dengan style berpakaian yang unik dan dandanan berlebihan. Mereka menggambarkan beberapa tokoh penting di zaman dulu yang sangat berjasa pada perkembangan pendidikan di Indonesia.
Pemuda yang berasal dari beberapa provinsi di Sulawesi itu mengawali aksinya dengan berkeliling mengitari Desa yang terkenal dengan nama Kampung Inggris itu. Dengan sesekali menyebutkan satu kata kunci, seperti “Ingat, saya pelajar, fasilitas, mahal” dan sebagainya. Hal itu sebagai ajakan pada masyarakat untuk mengingat hari pendidikan, sekaligus menggambarkan kondisi pendidikan di Indonesia hari ini.
President ASSET, Mansur Jaya Ismail menjelaskan, sekitar 57 member ASSET yang berada di Kampung Inggris berkontribusi pada aksi memperingati hari pendidikan ini. Tujuannya adalah untuk menyadarkan dan mengingatkan masyarakat hari Pendidikan jatuh pada 2 Mei.
“Ini juga salah satu cara ASSET yang mayoritas adalah perantau pelajar dari sulawesi untuk membangun komunikasi yang baik dengan warga di kampung Inggris. Dan para pelajar yang datang dari berbagai daerah untuk belajar di sini, ” imbuhnya, paska pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Apalagi orang sulawesi mengutamakan budaya santun, yakni dengan memberikan kesan halus pada tiap orang yang kami temui,” tukasnya.
Koordinator aksi, Haris menuturkan, pada aksi kali ini pihaknya ingin memperagakan pendidikan hari ini lebih sulit untuk didapatkan dibanding pendidikan jaman dulu. Salah satunya mengangkat tema ‘mahal’ yang menyimbolkan pendidikan hari ini membutuhkan finansial yang tinggi, sehingga mempersulit generasi pemuda hari ini untuk peroleh pendidikan yang baik.
“Sementara yang harus kita ketahui, pendidikan adalah hak seluruh masyarakat di indonesia. Sehingga seyogyanya pelajar hari ini harus dimudahkan untuk mendapatkan pendidikan formal dengan layak,” pungkasnya.
Uniknya, lanjut Ia, kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan di Desa yang sabgat terkenal di Indinesia ini sebagai kampung pelajar tersebut.
Hal ini ditambahkan oleh salah seorang Cheaf asset, Muh Rizal mengatakan selama masih ada yang meneriakan 2 Mei sebagai hari pendidikan, berarti pendidikan di Indonesia tidak sedang baik baik saja.
“Entah yang meneriakannya adalah pelajar, masyaraka biasa atau profesi lainnya. Pada dasarnya pendidikan kita hari ini sedang terpuruk, dan pada kenyataannya di ASEAN kita masih kalah dengan negara-negara berkembang lainnya untuk persoalan pendidikan. (SJ)