SULTRAKITA.COM, WAKATOBI – Calon Wakil Gubernur Sultra 2018-2023 Nomor Urut 3 (tiga), LM Sjafei Kahar kembali menegaskan prioritas dirinya bersama Rusda Mahmud, untuk percepatan Pemekaran Propinsi Kepulaua Buton Sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB) di jazirah Pulau Sulawesi.
Saat dihubungi sultrakita.com, Jumat (16/3), LM Sjafei Kahar menuturkan, salah satu prioritas dirinya bersama Rusda Mahmud adalah Pemekaran Propinsi Kepulauan Buton, sehingga mutlak diperjuangkan dalam 100 hari Kepemimpinan Rusda Mahmud – Sjafei Kahar, jika masyarakat memberi mandat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra Periode 2018-2023.
” Fokus 100 hari akan melanjutkan pengurusan terbentuknya Propinsi Kepulauan Buton bersama-sama dgn para Bupati dan Walikota cakupan Wilayah Propinsi Kepulauan Buton, ” tutur Sjafei Kahar saat dihubungi via pesan Whatsapp.
Dari beberapa kajian, kata Sjafei Kahar, Kepulauan Buton telah memenuhi syarat untuk dimekarkan sebagai Propinsi Baru. Ia (Sjafei Kahar) menilai dari sisi historis, Buton adalah Eks-Kesultanan sama seperti Eks-Kesultanan Ternate dan lain yang lebih dulu menjadi Propinsi. Disamping itu Bau-bau juga pernah menjadi ibukota Kabupaten Sultra sebelum resmi menjadi Propinsi Sultra.
” Ketika Propinsi Sultra masih berstatus Kabupaten Sulawesi Tenggara yang terdiri dari Buton Muna Kendari dan Kolaka. Ibu kota kabupatennya di Bau Bau, dan setelah meningkat menjadi Propinsi Sultra ibu kota pindah di Kendari, karena saat itu kita kalah Loby politik, ” kenang Sjafei Kahar.
Demikian halnya dari segi wilayah, menurut Sjafei, cakupan wilayah Kabupaten Kota di Kepulauan Buton telah memenuhi syarat untuk membentuk satu Propinsi Baru, sehingga tidak ada alasan Penundaan Pemekaran Propinsi Kepton.
Lebih lanjut Sjafei Kahar menegaskan, semangat Pemekaran Propinsi Kepton itu, semata-mata didasari keinginan untuk pemerataan pembagunan diwilayah kepulauan Buton, ini sejalan dengan visi misi Rusda Mahmud-Sjafei Kahar untuk Percepatan Pembangunan infrastruktur di Sultra.
“Sampai saat ini pembangunan infra struktur di Kepualaun Buton, terutama jalan Propinsi masih tidak seimbang”, tutup Sjafei Kahar. (Man)