SULTRAKITA.COM, BOGOR-Dalam rapat terbatas di Istana Bogor, Rabu (18/10), Presiden Joko Widodo, menegaskan pentingnya peran serta masyarakat dalam pengawasan Program Dana Desa, mengingat pengelolaannya sangat membantu pergerakan ekonomi pedesaan.
Rapat terabatas yang digelar disela-sela usai kinjungan kerja ke Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Jokowi menilai Pengelolaan Dana Desa harus dioptimalkan untuk kepentingan masyarakat pedesaan. Ia menjelaskan, sebanyak 74.958 desa dan 8.430 kelurahan di Indonesia memerlukan pembangunan yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakatnya, sehingga roda perekonomian di desa bisa bergerak dengan tidak kalah cepatnya dibanding di perkotaan.
“Pertama, untuk hal-hal yang produktif yang bisa langsung membuka lapangan pekerjaan. Kita harapkan semua yang dikerjakan di desa dilakukan dengan warga melalui musyawarah perencanaan pembangunan di desa,” ujarnya.
Hal lainnya yang membutuhkan perhatian khusus, kata Jokowi, ialah mengenai pengawasan pemanfaatan dana tersebut. Kepala Negara mewanti-wanti jajarannya untuk terus melakukan pendampingan semampu mungkin dalam mengawal jalannya pembangunan di desa-desa.
“Saya minta penggunaan dana desa ini betul-betul ada pendampingan. Didampingi dengan baik terkait jenis proyeknya, waktu pengerjaan, dan juga manajemen lapangannya diawasi semuanya,” tegasnya.
Sehari sebelumnya, Presiden juga telah menginstruksikan kepada para kepala desa untuk lebih melibatkan masyarakat dalam menentukan arah pembangunan desa sesuai dengan kebutuhan yang ada. Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengawasi penggunaan dana desa yang telah diberikan pemerintah pusat. “Pengawasan yang paling baik itu adalah dari masyarakat,” tutur Presiden Joko Widodo.
Dana Desa pada tahun 2015 dialokasikan pada 74.958 desa di indonesia sebanyak p20,76 triliun dan terus mengalami peningkatan. Di tahun 2016 alokasi dana mencapai 46,98 triliun, pada tahun 2017 ini 60 triliun. Jumlah ini dinilai sangat besar, sehingga dibutuhkan pengawasan dari semua pihak, terutama masyarakat yang ada di desa.