SULTRAKITA.COM, KOLAKA – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka sukses menggelar sosialisasi program Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang (DAGUSIBU) di Desa Wulonggere Kecamatan Polinggona.
Dosen pembimbing lapangan (DPL) posko KKN Desa Wulonggere, Carla Wulandari Sabandar, S.Si., M.Sc mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud kolaborasi antara mahasiswa dan dosen Program Studi S-1 Farmasi USN Kolaka yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan obat yang baik dan benar.
“Untuk mensukseskan tema USN Kolaka dalam mewujudkan desa mandiri berkarakter BISA (Bersinergi, Inovatif, Santun, dan Adaptif), motivasi untuk giat berkolaborasi dari berbagai aspek bidang ilmu sangat diperlukan. Perilaku ini telah tercermin pada karakter mahasiswa KKN saat ini,” ujarnya.
Acara sosialisasi yang dihadiri oleh puluhan warga Desa Wulonggere ini menghadirkan pemateri berkompeten dari dosen Fakultas Farmasi USN Kolaka, Akhmad Ardiansyah, S. Farm., M.Si.
Dalam paparannya, Akhmad menjelaskan secara detail tentang cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar.
Ia menjelaskan, sosialisasi ini juga dirancang untuk mengukur pemahaman masyarakat tentang DAGUSIBU dengan menggunakan pre-test dan post-test serta game tanya-jawab dengan bonus bingkisan menarik.
“Program DAGUSIBU ini sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan dosis obat, kerusakan mutu obat, dan yang lebih parah lagi yaitu resistensi antibiotik. Dengan memahami cara yang tepat dalam mengelola obat, masyarakat dapat meminimalisir risiko kesehatan yang ditimbulkan.”ujarnya lagi.
Sementara itu, Koordinator desa Hasana mengakatan, sosialisasi DAGUSIBU ini merupakan salah satu program kerja KKN USN Kolaka. Jauh hari sebelum sosialisasi ini dilaksanakan, tim mahasiswa melakukan survei potensi wilayah untuk menggali permasalahan yang ada di Desa Wulonggere.
“Kami mengunjungi kios-kios dan menanyakan jika mereka menjual beberapa obat yang tergolong obat keras. Selain itu, tim juga dengan sopan santun menanyakan ke rumah-rumah warga jika mereka menyimpan sisa antibiotik,” ujarnya.
Ia menambahkan, melalui survei ini, tim berhasil mendapatkan permasalahan bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengetahui pengelolaan obat yang baik dan benar.
Kepala Desa Wulonggere, Suwarto mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. “Kami sangat terbantu dengan informasi yang diberikan oleh para mahasiswa KKN dan para dosen,” ungkapnya.
Ia berharap, program ini dapat terus berlanjut dan bermanfaat bagi masyarakat serta program-program kesehatan lainnya.
Selain pemateri, beberapa dosen farmasi USN Kolaka juga hadir dalam acara ini untuk memberikan dukungan dan berbagi pengetahuan tentang pengelolaan obat.
Diskusi aktif dengan para dosen ini mengindikasikan tingginya animo masyarakat terhadap kegiatan yang berlangsung. Sosialisasi ini mendapat sambutan positif dari pemerintah dan warga Desa Wulonggere. (Bak)