SULTRAKITA.COM, WAKATOBI — Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Wakatobi sukses melakukan Panen Parsial 1 Ton Udang Vaname di Lokasi Budidaya Desa Patuno Kecamatan Wangi-wangi, Sabtu (9/3).
Panen Parsial Udang Vaname ini merupakan kali pertama di Lokasi Budidaya Desa Patuno, setelah Program Budidaya Udang Vaname dimulai tahun 2022 lalu di Desa Numana, Kecamatan Wangi-wangi Sekatan.
Kala itu Pemda Wakatobi juga berhasil membudidayakan Udang Vaname hingga panen.
Bupati Wakatobi Haliana menyebutkan, uji coba Budidaya Udang Vaname tahun 2022 di Desa Numana, memiliki hasil yang bagus dan di tahun 2023 mulai di kembangkan di Desa Patuno Kecamatan Wangi-Wangi.
Dan hasilnya, Pemda Wakatobi sukses melakukan Panen Parsial sebanyak 1 Ton Udang Vaname.
Panen Parsial kali ini, kata Bupati Haliana, membuat pemerintah semakin optimistis untuk melakukan pengembangan Udang Vaname di Wakatobi dalam skala besar.
“Hari ini kita mulai panen parsial, ini antara 60–70 ekor per kilogram dengan Usia udang 64 hari. Alhamdulillah ini adalah bukti Udang Vaname cocok kita kembangkan. Untuk itu di tahun ini direncanakan akan dilakukan penambahan 10 kolam berdiameter 20 dengan target panen 21 ton dalam satu kali siklus,” ungkapnya.
Haliana menambahkan, meskipun Budidaya Udang Vaname di Wakatobi berhasil, namun masih ada kendala dalam melakukan pengembangan dengan jumlah besar.
Sebab saat ini, Pemda Wakatobi belum memiliki Perusahaan Milik Daerah (Perumda), sehingga terkendala dalam melakukan kerjasama dengan pihak luar.
“Mudah-mudahan dengan anggota DPRD masa bakti 2024-2029 mereka cepat membahas Perda tentang Perumda kita. Kita berharap dengan adanya Perumda nanti dapat menggaet investor luar ataupun lokal sehingga bisa dilakukan budidaya besar-besaran,” harapnya.
Sementara itu, Direktur SP Communnity Supriansyah mengatakan, Panen Parsial pertama dilakukan pengambilan sebanyak 1 Ton dimana dalam satu kolam akan dipanen sebanyak 250 kilogram.
“Alhamdulillah, hari ini parsial pertama sudah diangka 60-70 per kilogram itu sangat luar biasa. Jika diakumulasi dalam 1 kilogramnya seharga 100 ribu, maka satu ton bisa mencapai 100 juta (rupiah) satu kali panen parsial,” pungkasnya. (UH)