SULTRAKITA.COM, WATAMPONE — Pembunuhan tragis menimpa AS (suami SR) warga Desa Paccing Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Senin (21/8), warga dibuat heboh, sebab pelaku SN juga merupakan suami SR.
Peristiwa ini terjadi di rumah mertua korban, subuh hari sekitar pukul 04:10, SN diduga tega menghabisi nyawa AS karena marah setelah mendengar percakapan AS bersama istrinya yang menyinggung pribadinya.
Pelaku SR yang emosi kemudian mendatangi korban AS dirumah mertuanya, lalu menganiaya AS hingga tewas ditempat tidur.
Diketahui korban AS (35) merupakan suami kedua dari praktisi Poliandri SR (22) yang berprofesi sebagai sopir, sedangkan terduga pelaku SN (35) adalah suami ketiga SR yang bekerja sebagai Petani.
Menurut Kasi Humas polres Bone, Ipda Rayendra sebelum di temukan tak bernyawa, korban AS sempat menghubungi SR via telepon perihal anaknya.
“Jadi minggu kemarin korban sempat menghubungi istrinya yang bernama SR, maksud korban ingin anaknya, syahrul pulang kampung ke Bulukumba,” jelasnya.
Namun naas pada saat korban menghubungi SR, ternyata SN terduga pelaku berada di samping SR dan mendengarkan percakapan tersebut, sontak SN Emosi.
“Pelaku mendengar pembicaraan tersebut dan terduga pelaku emosi karena ada kata-kata yang menyinggung perasaannya dan setelah menelpon terduga pelaku mengatakan kepada SR; ‘Loka Keloi’ (Mauka bunuh),” Terangnya.
Ipda Rayendra menambahkan, luka yang dialami korban adalah luka terbuka pada pipi kanan, luka terbuka tangan kanan hampir putus, luka tusuk pada dada kanan, luka terbuka tangan kiri dan ibu jari kaki kanan.
Sedangkan Pelaku SN melarikan diri, dan saat ini masih dalam tahap pengejaran oleh aparat Kepolisian Polres Bone.
Sementara itu Kabag Administrasi kepegawaian, Hukum dan Humas RSUD Tenriawaru, A Dedy Astaman Hamsah mengkonfirmasi bahwa korban tiba di RSUD Tenriawaru dalam keadaan meninggal dunia, dengan keadaan luka-luka di beberapa bagian tubuhnya.
“Korban diantar dan tiba di Rumah Sakit sekitar pukul 09:50, dan dalam kondisi meninggal, dan mengalami beberapa luka-luka, luka dikepala, luka ditangan, kaki dan dibadan,” paparnya.
Untuk diketahui keluarga korban tiba di RSUD Tenriawaru pada pukul 14:00, Ibu korban dalam keadaan shock dan terguncang, sambil menangis dan berteriak mencari terduga pelaku. (WRD)