SULTRAKITA.COM, WAKATOBI – Puluhan Pemuda dari Barisan Orator Masyarakat Kepulauan Buton (BOM Kepton), berunjuk rasa didepan Kantor Bupati Wakatobi, Senin (28/10).
Dalam unjuk rasa yang digelar pertepatan dengan Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-91, BOM Kepton Menyoroti janji Politik Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi Arhawi – Ilmiati Daud pada Pilbup Wakatobi tahun 2015.
Roziq Arifin salah satu pengunjuk rasa dalam orasinya menyebutkan, setidaknya ada beberapa janji kampanye Arhawi – Ilmiati Daud yang belum terealisasi, yaitu listrik 24 jam di Kaledupa, Tomia dan Binongko, Penempatan Tiga Dokter Spesialis di delapan Kecamatan, pemekaran pulau kapota menjadi Kecamatan dan tiap tiga bulan sekali Bupati dan Wabup berkantor di delapan kecamatan.
“Serta janji Arhawi – Ilmiati Daud untuk mensejahterakan rakyat Wakatobi, namun faktanya merugikan masyarakat sebab tanah masyarakat wakatobi yang di ambil oleh pemerintah tidak ada ganti rugi,” kata Abdul Roziq.
Meski pihak Pemda Wakatobi sudah memfasilitasi Pengunjuk rasa untuk melakukan hearing, namum pengunjuk rasa menolak dengan alasan hanya ingin ditemui Bupati.
Ditempat berbeda menanggapi tuntutan pengunjuk rasa, Kamarudin Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Wakatobi menjelaskan terkait listrik 24 Jam, Pihak Pemda telah berupaya semaksimal mungkin, bahkan untuk Tomia saat ini listrik sudah menyala 24 Jam.
Lain halnya di Kaledupa dan Binongko, sementara masih tahap pembangunan jaringan listrik dan infrastruktur seperti tangki minyak di Binongko dan jaringan listrik di Kaledupa.
“Di Binongko seharusnya sudah bisa 24 jam, hanya tangki minyak saat ini hanya bisa menampung persediaan minyak untuk sebulan dengan hitungan 12 Jam per hari, sehingga kalau dipaksakan menyala 24 jam, maka hanya menyala sampai setengah bulan saja,” jelas Kamarudin.
Terkait Penempatan Dokter Spesialis ditiap Kecamatan, menurut Nurhasli Kepala Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Wakatobi, penempatannya hanya bisa dilakukan di Rumah Sakit sesuai amanat UU Nomor 44 tahun 2009 dan Permenkes nomor 75 tahun 2016.
Meski demikian, kata Nurhasli Pihak Pemda melalui Dinkes tetap mengupayakan pelayanan dokter spesialis di setiap pulau melaui program dokter keliling (mobile).
Bahkan melalui program Nusantara sehat, Pemda Wakatobi mendapat jatah 100 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter umum, bidan, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya.
“Mereka ditempatkan di seluruh puskesmas yang ada di Wakatobi,” tutup Nurhasli, Kasi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Wakatobi. (Man)