SULTRAKITA.COM, BAUBAU – Kota Baubau menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Penataan Sistem Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se Sulawesi Tenggara (Sultra), yang digelar di Tamimu Ballroom Villa Nirwana, Senin (28/03/2022).
Dalam momentum Pembukaan Rakorda BPBD Se- Sultra Gubernur Sultra, Ali Mazi menyampaikan hal penting yang harus dilakukan BPBD dalam rangka penanggulangan bencana.
Hal tersebut, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam Rakernas penanggulangan bencana Februari 2022 lalu.
Ia mengungkapkan, poin pertama, budaya kerja harus dijaga. Antisipasi, responsif dan interaktif.
Kedua mengutamakan orientasi pencegahan. Ketiga, meningkatkan infrastruktur dalam rangka mengurangi risiko bencana.
Keempat, BNPB dan BPBD harus aktif mengajak seluruh aparat pemerintah pusat dan daerah agar pembangunan harus berorientasi kepada tanggul bencana.
Kelima, bangun sistem edukasi perencanaan yang berkelanjutan terutama di daerah-daerah rawan bencana.
“Dari lima point tersebut, bila dilihat dalam wilayah Sultra, masuk dalam karakteristik rawan bencana alam, antara lain banjir, tanah longsor, gempa bumi, angin kencang,gelombang ekstrim dan lain sebagainya,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut Gubernur Sultra, harus mampu inovasi kan secara nyata. Pihaknya akan melakukan edukasi tentang pencegahan penanggulangan bencana. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
” Kasihan masyarakat kita masih banyak yang buta, yang tidak tahu apa itu gempa bumi,” tandasnya.
Untuk diketahui, Sultra merupakan wilayah yang rawan akan bencana alam dari 17 kabupaten/kota yang ada di Sultra, terdapat 12 kabupaten/kota yang rawan akan bencana, khususnya banjir. (Rm)