SULTRAKITA.COM, KOLAKA – SMKN 1 Kolaka merupakan salah satu sekolah di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dipercaya menjadi sekolah Center of Excellence (CoE) atau sekolah pusat keunggulan Tata Busana oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Tahun 2020.
Capaian prestasi itu diraih atas kreatifitas dan inovasi dan kerjasama tim sekolah sehingga dipercaya menjadi sekolah CoE.
Dengan demikian, SMKN 1 Kolaka akan menjadi contoh kemajuan sekolah kejuruan yang ada di Kolaka.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Sultra Drs Asrun Lio M.Hum Ph.D saat meresmikan Gedung Tata Busana bantuan CoE di SMK 1 Kolaka, Jum’at, (5/2/2021).
“Sekolah ini menjadi pusat keunggulan Tata busana dam juga menjadi contoh sekolah kejuruan lain yang ada di Kolaka untuk memacu sekolahnya menjadi center of excellence,” kata Kadikbud Sultra.
Dia menyebutkan, dari ratusan SMK di Sultra hanya dua sekolah yang diberi tanggungjawab oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjadi sekolah excellence.
“Dari 164 SMK hanya dua sekolah yang menjadi sekolah excellence yakni SMKN 1 Kolaka dan SMKN 1 Baula,” terangnya.
Ia menjelaskan, semua komponen sekolah pusat keunggulan harus mendukung dan terlibat dalam peningkatan mutu pendidikan.
“Jadi untuk menjadi sekolah penggerak harus ada kerjasama yang baik mulai dari kepala sekolah, guru, siswa, lingkungan maupun komite harus bekerjasama membangun kemitraan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan sekolah itu,” jelasnya.
Kepala Sekolah SMKN 1 Kolaka, Abdul Muing S.Pd M.Pd mengatakan, status sekolah excellence tata busana diberikan oleh Kementerian Pendidikan sejak Oktober 2020 disusul pemberian bantuan sarana dan prasarana dengan total anggaran Rp. 1.500.000.000,- dengan tiga bentuk bantuan berbeda.
“Bentuk bantuan itu pertama, perbaikan sarana, proses pembelajaran penyusunan kurikulum, Pengadaan peralatan diantaranya mesin jahit, bordir, dan lain-lain,” sebut Abdul Muing.
Ia mengungkapkan siswa yang terdaftar di SMKN 1 Kolaka berjumlah 1.054 siswa dengan 38 ruang belajar. Namun demikian, lanjut Abdul Muing, ada 10 ruangan yang butuh perbaikan.
“Pada kesempatan ini saya menyampaikan kepada pak kadis bahwa ada 10 ruangan sekolah yang butuh perbaikan. Sehingga kami berharap di tahun 2021 kami bisa di masukan didalam anggaran DAK perbaikan ruang belajar,” harapnya. (man)