SULTRAKITA.COM, KENDARI – Dalam rilis Quick Cound The Halu Oleo Institute, terdapat enam kandidat asal Sulawesi Tenggara bakal duduki Kursi DPR RI. Dari keenam kandidat tersebut, terdapat dua nama petahana yakni Ridwan Bae dari Partai Golkar dengan total suara 52,8 Persen dan Tina Nur Alam dari partai Nasdem dengan total suara 37,9 Persen. Serta empat wajah baru yakni Rusda Mahmud dari Partai Demokrat dengan total suara 67,7 Persen, kemudian Ir Hugua dari Partai PDIP dengan total suara 48,8 Persen, Fachry Pahlevi Konggoasa SE dari Partai PAN dengan total suara sebesar 76,1 Persen, kemudian Drs H Imran dari Partai Gerindra dengan total suara sebesar 43,2 Persen,(18/4)kemarin.
“Wajah lama di DPR RI masih di isi oleh Ridwan Bae dari Partai Golkar dan Tina Nur Alam dari Partai Nasdem. Sedangkan empat wajah baru yakni Rusda Mahmud dari Partai Demokrat, Ir Hugua dari Partai PDIP, Fachry Pahlevi Konggoasa SE dari Partai PAN, kemudian Drs H Imran dari Partai Gerinda,”beber Naslim Sarlito Alimin.
Dari empat wajah baru tersebut Kata Direktur The Halu Oleo Institute, Fachry Pahlevi Konggoasa memperoleh suara tertinggi diantara caleg DPR RI yakni sebanyak 76,1 persen. Disusul Rusda Mahmud dengan perolehan suara sebesar 61,7 persen, kemudian dinomor urut ke tiga Ridwan Bae dengan perolehan suara sebesar 52,8 persen. Ir Hugua berada di urutan keempat dengan perolehan suara 44,8 persen, serta di urutan terakhir adalah Tina Nur Alam dengan suara sebanyak 37,9 persen.
“Untuk Petahana diurutan diisi oleh Ridwan Bae dengan total suara sebanyak 52,8 Persen sedangkan diurutan kedua adalah Tina Nur Alam dengan Total suara 37,9 Persen. Sedangkan untuk pendatang baru Fachry Pahlevi Konggoasa memperoleh suara tertinggi diantara caleg DPR RI yakni sebanyak 76,1 persen. Disusul Rusda Mahmud dengan perolehan suara sebesar 61,7 persen, Ir Hugua berada di urutan ketiga dengan perolehan suara 44,8 persen dan di posisi keempat Drs H Imran Msi dengan Total suara sebanyak 43,2 Persen,” tutupnya.
Ditempat yang berbeda saat ditemui Ir Hugua mengatakan, sangat bersyukur bahwa PDI Perjuangan didalam Quick Cound tersebut mendapatkan satu kursi. Karena secara kepartaian PDI Perjuangan sebagai urutan ke tiga. Dimana Partai Golkar di urutan Pertama, Kedua Partai Demokrat, ketiga Partai PDIP, keempat Partai PAN, Ke Lima Partai Gerindra dan Ke Enam Partai Nasdem.
“Oleh karena itu, saya berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua para pendukung, Pedukung Partai PDI Perjuangan dan tentunya kepada semua semua teman yang telah berjuang bersama. Yang pertama Mirna La Humudin, Fajar Lase, Ohoi Sina Poi, Erwin Nusman dan Magda Lena karena sudah berjuang bersama-sama dan terima kasih banyak kepada mereka karena PDI Perjuangan telah menyumbangkan satu kursi,”imbuhnya.
Hugua menjelaskan, untuk Quick Cound ini mempunyai metodelogi yang diakui secara ilmiah. Karena ini Quick Cound tentu hasilnya juga kan harus menunggu perhitungan manual dari KPU. Tetapi sekali lagi, bahwa ini masih indikasi dan biasanya untuk Margin Error nya satu sampai dengan sekian persen.
“Artinya dalam metodeologi ilmiah kemudian keliru satu persen. Sehingga saya sebagai sekretaris tim Kampanye daerah di Sulawesi Tenggara mengakui keadaan itu, walaupun paham saya Partai PDI Perjuangan, Partai Golkar dan juga Partai Nasdem sebagai salah satu Partai pendukung disini. Meskipun dalam perolehan kursi Keprisidenan dengan perolehan Kursi Partai lebih tinggi serta kita akui Partai belum bekerja secara maksimal dan sekali lagi kita harus menunggu perhitungan manual dari pihak KPU,” pungkasnya. (BUNG)