SULTRAKITA.COM, KENDARI – Kehadiran petani muda dengan jiwa milenial yang memiliki niat dan tekad berwirausaha di bidang pertanian menjadi sinergi terpadu bagi mereka yang ingin mendongkrak kemajuan wilayah di sektor pertanian di kecamatan Konda. Dalam mendukung kegiatan tersebut Balitbangtan BPTP Sultra bersama BPP Konda sebagai BPP Kostratani Binaan, melaksanakan pendampingan petani milenial di Kecamatan Konda. Kegiatan ini dalam rangka Profil Petani Milenial untuk ide gerakan 1 juta petani milenial.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh petani milenial yang hadir dari berbagai sektor usaha dibidang pertanian di antaranya tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Selasa (2/03/2021)
Kepala Balitbangtan BPTP Sultra Muhammad Sidiq, STP, MM mengatakan, bahwa Kementan mempunyai program untuk menumbuhkan petani milenial didaerah dengan gerakan pendampingan petani milenial.
“Kementan mengawasi bisa mencetak 1 juta petani muda yang diperkirakan tergabung dalam 40.000 kelompok tani milenial, termasuk subsektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan perkebunan,” ujar Muhammad Sidiq
Sementara itu, Koordinator Program dan Evaluasi Bapak Dr. Ir. Muhammad Alwi Mustaha, M.Si menyatakan bahwa dalam melakukan pendampingan, pihaknya berkoordinasi untuk mengekspos petani milenial yang sudah terbilang hebat.
“Dengan tujuan, untuk dapat berkembang bersama dalam satu forum atau kelompok milenial di wilayah Konda. Agar semangat bertani dan berwirausaha para petani mikeneal yang bertujuan bersama membangun pertanian,” tegasnya.
Alwi Mustaha menjelaskan, petani milenial dapat dikategorikan yaitu, mereka yang usianya kurang dari 40 tahun. Kemudian, kriteria dari generasi tersebut yang merupakan tahun yang dibangun dengan peningkatan teknologi serta keakraban dengan komunikasi, media, juga teknologi digital. Serta bagi mereka yang tidak memiliki rentang umur 19-39 tahun tetapi memiliki jiwa milenial, tanggap teknologi digital, memiliki alat mesin pertanian, dan juga memiliki lahan pertanian yang juga bisa dikatakan petani milenial.
“Ketertarikan dan percaya petani milenial di konda, perlu mempublikasikan ke khalayak ramai. Agar peran serta dampak yang berdampak positif yang mereka berikan di lingkungannya, sehingga dapat memberikan motivasi kepada petani-petani lainnya untuk berperan serta meningkatkan produksi di sektor pertanian ”sambungnya.
Kata Alwi Mustaha, dalam diskusi tersebut, profil masing-masing milenial petani dikumpulkan untuk menjadi bahan draf narasi dan untuk membangun forum profil petani konda milenial. Selanjutnya dibentuk forum petani milenial Konda, dengan struktur organisasi dan nama forum resmi, sehingga dapat lebih mudah mengakses usaha lain dibidang pertanian seperti permodalan, pemasaran, pengajuan kegiatan, serta peningkatan pengetahuan dan yang lainnya.
Salah satu profil petani milenial yang pernah ditemui oleh Billy Mambrasar (staf khusus presiden) yaitu Ali Ahmadi yang merupakan petani muda yang masih berusia 28 Tahun dalam sektor tanaman pangan. Dimana memiliki pengaruh bagi pertanian dikelompok tani sekitarnya. Ali dan kelompoknya setiap tahun bergotong royong memerbaiki jalan, membuat jempatan, dan saat ini sedang membuat pagar talang untuk wilayah kelompok dengan biaya secara swadaya, “ulasnya.
Ia berharap, dengan dibentuknya forum petani konda milenial, semakin memberikan dampak positif terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas. (Adm).