SULTRAKITA.COM, TIRAWUTA – Badan Litbang Pertanian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tenggara menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Diseminasi Inovasi Teknologi Budidaya Tanaman Kakao. Kegiatan ini dalam rangka mendukung Program Padat Karya Pertanian di Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka Timur, (5/3/2021).
Kegiatan Bimtek diikuti oleh 38 peserta yang terdiri dari petani kakao, Mantri Perkebunan Kec. Tirawuta, Kab. Kolaka Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatan pengetahuan kepada petani kakao, sehingga produktivitas kakao di Kab. Kolaka Timur bisa naik dan pendapatan petani kakao juga meningkat.
Kepala BPP Tirawuta, Ir. Baharuddin, menyambut baik kegiatan ini. Karena pengetehuan dan keterampilan budidaya kakao, sangat dibutuhkan oleh petani kakao di Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Kolaka Timur.
“Para peserta dapat mengikuti bimbingan teknis sebaik-baiknya, karena materi ini dibawakan oleh peneliti kakao Badan Litbang Pertanian yang ada di Sulawesi Tenggara,” ucapnya.
Dalam arahannya, Kepala Balitbangtan BPTP Sultra, yang diwakili oleh Ketua Kelompok Pengkajian Sosial Ekonomi Pertanian, Dr. Julian Witjaksono, menyampaikan, dalam upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional di bidang pertanian peningkatan produksi kakao, pemerintah melakukan terobosan kegiatan, salah satunya melalui program padat karya .
“Harapannya peserta dapat mengikuti materi kegiatan Bimtek, dengan topik Inovasi Teknologi Budidaya Kakao ini sampai selesai. Serta dalam proses diskusi untuk menyampaikan permasalahan teknis yang berhubungan dengan pemateri dari BPTP Sultra”, harapnya.
Pada acara ini peneliti kakao Badan Litbang Pertanian Dr. Baharuddin penyampaikan, materi budidaya tanaman kakao, mulai dari pembibitan, pemupukan, pengendalian penyakit dan panen dan pasca panen.
Acara tanya jawab dengan diskusi dan tanya jawab antara petani, penyuluh dengan Narasumber. Alimuddin, salah satu petani dari desa Tasahea mengharapkan agar petani dapat meningkatkan pendapatan petani untuk bisa membimbing dalam usahatani terintegrasi dengan ternak kambing, karena saat ini produktivitas kakao di desanya rendah. (Adm).