SULTRAKITA.COM, WAKATOBI – Nelayan Bajo yang sebelumnya dikenal sebagai perusak kini sudah mulai berubah. Buktinya, masyarakat yang tegabung dalam Forum Padakauwang Sama kini mulai mengelola kawasan perikanannya secara baik.
Pasalnya, menyusul dilaksanakannya penandatanganan perjanjian Kerjasama Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) Balai Taman Nasional Wakatobi dengan
Forum Nelayan Padakauwang Sama dan Forum Nelayan Posa’asa Kadie Liya.
Manajer Kampanye Pride PAAP Karang Kapota Taman Nasional Wakatobi, Ayub Gerit Polii mengatakan, ini merupakan salah satu bukti bahwa mereka bisa mengelola kawasan perikanannya secara baik.
“Saat ini mereka telah membuktikan bahwa mereka punya semangat untuk mengelola kawasan perikanannya secara lestari melalui Forum Nelayan Padakauwang Sama,” ujarnya saat penandatanganan Perjanjian Kerja Sama PAAP di salah satu hotel diJakarta Rabu, (27/9/2017).
Penandatanganan kerjasama tersebut dirangkaikan dengan kegiatan rapat kerja teknis lingkup Direktur Jenderal (Ditjen) Konservasi sumber daya alam dan ekosistim (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK).
Pada kesempatan itu Kepala Balai Taman Nasional Wakatobi (BTNW), Heri Santoso mengatakan, ini menunjukkan adanya manfaat yang dapat diperoleh dari kawasan konservasi.
“Membangun kesepakatan para pihak untuk kerjasama di Taman Nasional Wakatobi menunjukan adanya manfaat yang dapat diperoleh dari kawasan konservasi ini. Manfaat ini akan dapat terus dinikmati, bila kita bersama dapat menjaga dan melestarikan kawasan Taman Nasional Wakatobi,” terangnya saat dikonfirmasi via telepon, Kamis, (28/9/2017).
Sementara itu, Ketua Forum Nelayan Padakauwang Sama Desa Mola, Kecamatan Wangiwangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Hartono, mengakui bila sebelumnya ia bersama kawan-kawan sering melakukan aktivitas yang tidak ramah lingkungan di karang Kobha (Karang Kapota).
”Nelayan Bajo 99,9 persen awalnya adalah perusak, sekarang kami sepakat untuk menghentikan kegiatan merusak dan menjaga Karang Kobha atau biasa disebut karang Kapota. Kami sudah melakukan pencatatan hasil tangkapan ikan sejak tahun 2016. Kami sangat mengharapkan dengan adanya program PAAP kedepannya hasil tangkapan nelayan Mola semakin meningkat, ikan semakin banyak, dan lokasi menangkap ikan jadi lebih dekat lagi,” Ungkap Hartono. (Zakhy)