SULTRAKITA.COM, WATAMPONE — Sebagai wadah untuk mencoba mendengarkan Keluhan maupun Uneg-uneg masyarakat khususnya keresahan para pemuda, Andi Amar Menggelar ajang diskusi bertajuk
“Saatnya kita didengar” disalah satu Cafe di Kota Bone, Minggu (7/1).
Kegiatan Diskusi ini menarik minat kalangan pemuda, terbukti dengan antusias para peserta dalam memberikan pertanyaan demi pertanyaan yang ditujukan kepada Andi Amar Sulaiman.
Selain para peserta diskusi, beberapa panelis dari perwakilan pemuda juga turut serta memberikan pertanyaan, mereka adalah Ketua Hipmi Bone Andi Sinrang, Sekertaris HMI Cabang Bone Tokke Alias Ali Arisandi dan seorang young Ambassador Agriculture Pertanian Zulfa Madinatul.
Diskusi ini juga menjadi salah satu tantangan bagi Andi Amar tentang bagaimana dapat menjawab dan memberikan solusi, serta gagasan kepada masyarakat yang butuh didengar keresahannya, dan solusi dari berbagai permasalahan yang kompleks mulai dari infrastruktur hingga masalah pertanian.
Terkait masalah bisnis ataupun usaha, Andi Amar memberikan solusi agar masyarakat mencoba bisnis dengan sistem digitalisasi dengan mengedepankan kualitas dan memotivasi bahwa pemuda bisa berbuat, namun harus paham regulasi dan paham ilmunya, sehingga tahu dan bisa menanggulangi resiko yang menanti didepan.
Tentang infrastruktur bahwa keberadaan infrastruktur adalah merupakan masalah utama yang bisa mendukung lancarnya perkembangan perekonomian masyarakat dalam lingkup wilayah terkait.
Ia juga mengatakan, jika ada masalah pembangunan yang belum terealisasi sebelumnya, harus diketahui dulu lebih awal apa yang menjadi permasalahan dan ke instansi apa saja kita harus mengadukan hal tersebut, baik itu ke Kabupaten maupun provinsi.
“Salah satu fokus kami bagaimana kita memperbaiki infrastruktur di Sulawesi Selatan untuk kelancaran proses perekonomian dan proses kehidupan di Sulawesi Selatan,” kata Andi Amar.
Terkait dengan pertanyaan tentang kepentingannya terjun kedunia politik, Andi Amar menyatakan tidak punya kepentingan apa-apa.
” Ada kepentinganta di DPR? Saya jawab tidak ada. Selama ini saya selalu menjunjung bahwa untuk menjabat di pemerintahan harus cukup dengan dirinya sendiri, untuk membangun ekonomi masyarakat harus cukup dengan ekonominya sendiri, untuk membangun kehidupan masyarakat harus cukup dengan kehidupannya sendiri,” bebernya.
Meski lulusan luar negeri, Andi Amar mengatakan akan fokus membangun daerahnya. Sekolah di Australia tidak membuatnya berbangga hati, namun membuktikan diri untuk berpikir tentang apa yang bisa diperbuat untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat Sulawesi Selatan.
“Kami mau mendengar apa permasalahan yang ada di masyarakat terutama anak muda, output bagi para teman-teman yang ikut menjadi audience bagaimana mereka merasa sudah didengar dan supaya mereka bisa mengeluarkan apa yang mereka mau sampaikan kepada kami bukan sebagai caleg tetapi sebagai kami yang betul-betul perduli kepada masyarakat Sulsel, ” terang Andi Amar.
Dalam Diskusi Saatnya kita didengar ini para audience juga memberikan banyak masukan tentang apa yang bisa diperbuat kedepannya untuk daerah khususnya kabupaten Bone, sehingga menjadi poin penting untuk acuan Andi Amar dalam berbuat kedepannya.
“Memang banyak sekali masukan yang kami terima, beberapa masukan ada yang sudah kami proses/on proses di bidang kami pribadi melalui yayasan, ada juga yang nanti memang harus jadi catatan, kedepannya jika kami bisa bantu melalui pemerintahan kami bantu melalui pemerintahan dan jika kita bisa bantu melalui pribadi kami akan bantu melalui yayasan kami pribadi,” pungkasnya. (WRD)