SULTRAKITA.COM, KENDARI- Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara menggelar Lokakarya Pengembangan Daya Tarik Wisata selama dua hari disalah satu Hotel di Kota Kendari, (22-23 / 12).
Kepala Bidang Destinasi dan pengembangan Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara, La Ode Aliudin yang juga sebagai ketua panitia kegiatan mengatakan, peserta kegiatan pengembangan sadar pariwisata diikuti oleh 80 peserta yang mengikuti dari Pengelola Destinasi Pariwisata dan pelaku usaha wisata serta Dinas Pariwisata Kabupaten / Kota yang ada di sultra.
Kegiatan ini diikuti oleh pelaku pariwisata dan destinasi yang ada dilingkup Provinsi Sultra dengan agenda kegiatan Workshop pengembangan daya tarik wisata. Dimana, dalam rangka pengembangan pariwisata dan potensi destinasi yang ada di daerah Provinsi, Kabupaten / Kota. Pariwisata Sultra, pelaku Desa Wisata, Akademisi, Pencinta wisata, Praktisi Pariwisata, serta Rektor Universitas Sultra dengan memakai sumber dana dari APBD perubahan melalui program hibah jalan daerah tahun anggaran 2020, ” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara La Ode Syarifuddin menjelaskan, Dinas Parawisata Sultra menerapkan multi sentral dan salah satu program pemerintah yang akan meningkatkan efektifitas, mengurangi kemurahan dan pengeluasan kesempatan kerja dalam melakukan pemberdayaan masyarakat disekitar kawasan destinasi wisata.
“Program tersebut akan melibatkan pihak pemerintah dan masyarakat, dalam pelaksanaanya yaitu malakukan pola pemberdayaan masyarakat dengan batasan pembangunan. Namun yang terjadi di lapangan biasanya masyarakat kita juga ingin mengelolah parawisata tersebut. Kami pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, khususnya Dinas Pariwisata di Sultra pernah akan Melakukan pelarangan. Karna semua orang dan masyarakat punya kesempatan yang sama serta jika mempunyai kemampuan mengelolah itu silakan selagi ingin mengembangkan potensi wisata yang ada di Sulawesi Tenggara,” terangnya.
Apalagi, kata Syarifuddin, dalam Workshop kali ini akan banyak hal yang terkait dengan pengembangan Pariwisata. Oleh karena itu silakan bertanya demi pengembangan potensi yang ada.
“Karena melakukan pembangunan parawisata harus berjalan secara signifikan dan tidak hanya fokus dipembangunan Destinasi atau sarana dan prasarana sendiri-sendiri. Namun bayak didukung dengan pengembangan sumberdaya manusia dan kelembagan parawisata, mengingat peran yang sangat besar pengembangan kepariwisataan yang berbasis potensi lokal serta kebudayaan masyarakat setempat,” imbuhnya .
Sambungnya, perlu memperhatikan semua pihak, bagaimana sektor parawisata dapat berkembang dengan baik. Sektor parawisata dapat meningkatkan kepedulian dan kesejahteraan masyarakat, untuk itu melalui kegitan ini, Ia berharap dapat meningkatkan wawasan serta pemahaman dalam menganalisa pengembangan masing-masing di destinasi tersebut.
“Pada kenyataan Pemerintah Provinsi siap mensinergikan kegiatan yang ada di Kabupaten / Kota sehubung dengan pengembangan pariwisata di Pemprov Sultra. Dalam hal ini, Karena sala satu pengembangan wisata harus ada kerjasama dan kerjasama antara Pemerintah Provinsi, Kabupaten / Kota serta semua pihak. Dalam pengembangan potensi wisata ada tiga hal,
yakni Atraksi, Amenitas dan aksebilitas, “pungkasnya. (man)