SULTRA KITA.COM, WAKATOBI –
Meski Wakatobi menjadi Kawasan Strategis Pariwisa Nasional (KSPN), serta jadi Icon Pariwisata Nasional namun kesan kebersihan kurang mendapat perhatian dari Pemerintah daerah. Hal ini dilihat dari kondisi pelabuhan Panggulubelo, Kecamatan Wangi-wangi Selatan. Salah satu pintu masuk wisatawan itu nyaris tak terurus, banyak tumpukan sampah terlihat di pelabuhan sejak seminggu terakhir.
Hamza, Kepala Syahbandar Wilayah Kerja Wanci, menyebutkan banyaknya tumpukan sampah di Pelabuhan Panggulubelo tersebut merupakan hasil kerja petugas kebersihan.
Ia menuturkan tumpukan sampah itu diangkut oleh petugas kebersihan dari laut dan sengaja dinaikan ke pelabuhan, sebelum diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Ia mengaku risih, sebab hingga saat ini (Rabu,16/5) tumpukan sampah di Pelabuhan Panggulubelo tak kujung diangkut petugas kebersihan.
“Risih juga, tapi saya sudah sampaikan kalau sudah di angkat dari laut itu langsung kekendaran agar tidak kelihatan kumuh, tapi itulah sampah-sampah tersebut belum diangkut,” kata Hamza
Namun demikian, Hamza berharap agar sampah di Pelabuhan Panggulubelo segera diangkut, sehingga menghilangkan kesan kumuh di Pelabuhan.
Ditempat terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Jaemuna menyebutkan, masalah sampah di Wangi-wangi pada umumnya terjadi karena minimnya kendaraan pengangkut sampah yang beroperasi. Dari tiga unit Kendaraan pengangkut, hanya satu yang beropersi, sementara dua kendaraan rusak berat.
“Mobil yang ada kita maksimalkan untuk mengangkut sampah secara keseluruhan. Memang kita ada kekurangan sarana dan prasarana. Mobil kita rusak, tinggal satu yang beroperasi. Pagi di Wandoka Raya, Siang di Pongo, seterusnya ke Mandati, Mungkin sore di Pelabuhan Panggulubelu. Itu yang kita maksimalkan,” ujar Jaemuna.
Lebih lanjut kata Jaemuna, terkait pengawasan kebersihan ada di Dinas Lingkungan Hidup. Sejauh ini, dirinya bersama kepala bidang terkait, telah memantau seluruh permasalahan sampah yang ada di Wangi-wangi. Hanya saja, kendala selama ini masih terbatas disarana dan prasarana.
“Kami harapkan jika sampah tidak diangkut secara keseluruhan, minimal tidak terlihat tumpukan sampah, apalagi di kawasan strategis. Dari segi personal sudah mencukupi. Kami juga telah mengkomunikasikan untuk pengadaan mobil pengangkut sampah yang baru, sementara sudah ada di Kendari tinggal diangkut Ke Wakatobi,” tutup Jaemuna. (Man)