SULTRAKITA.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo tegaskan kunci pertumbuhan ekonomi nasional terletak pada nilai ekspor dan investasi. Hal ini disampaikan saat memberikan pengarahan kepada Gubernur, Bupati, dan Wali Kota seluruh Indonesia, di Istana Negara, Selasa (24/10).
“Saya titip kepada semua kunci pertumbuhan ekonomi negara kita bukan di APBN. APBN hanya stimulasi. Kuncinya hanya dua, pertama ekspor, kedua investasi,” ujar Presiden Jokowi.
Menurut Jokowi, peningkatan nilai ekspor di Indonesia saat ini sudah sangat baik dilihat dari banyaknya komoditas Tanah Air yang diminati di banyak negara. Hal-hal seperti ini kepala daerah harus mengerti, karena ini bisa mendongkrak perekonomian di daerah.
“Kopi naik 20 persen, kelapa sekarang baru laku di Eropa dan Amerika Serikat. Ini kesempatan bagi daerah untuk menanam ini. Pala, rempah-rempah baru ramai-ramainya. Ini kesempatan kita. Sagu, ini di Papua permintaannya banyak” ungkapnya.
Selain itu di bidang investasi, Presiden mengimbau agar daerah dapat memberi kesempatan sebesar-besarnya kepada industri manufaktur. Mengingat industri tersebut diyakini Presiden dapat membuka banyak lapangan pekerjaan.
“Izin langsung beri jangan berbelit-belit terutama untuk industri manufaktur. Jangan lagi ada perizinan sampai minggu, bulan, apalagi tahun. Malu kita! Karena masyarakat terutama umur produktif butuh pekerjaan,” ucap Presiden.
Lebih lanjut Jokowi menegaskan, dirinya tak segan untuk mendatangi daerah yang masih mempersulit urusan perizinan. Tentunya setelah mendapatkan laporan terkait lamanya pengurusan izin investasi.
“Awal tahun depan akan punya _single submission_ izin dari pusat sampai daerah mana yang cepat lambat ketahuan. Kita ini persaingan global sudah _gila-gilaan_. Inovasi teknologi _gila-gilaan_ kalau tidak ada terobosan ditinggal kita,” ungkap Preaiden Jokowi.