SULTRAKITA.COM, Kolaka – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) USN Kolaka melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di SMAN Mowewe, kabupaten Kolaka Timur (Koltim).
Dosen Pembimbing Mahasiswa PPL FKIP USN Kolaka, Takwa Rahman mengatakan, perubahan atau transformasi dalam kehidupan, bahkan di bidang pendidikan dengan dinamikanya membawa konsekuensi yang cukup signifikan pada tutuntan era globalisasi dengan pengetahuan dan teknologi informasi berbasis digitalisasi. Hal itu menuntut dalam penyediaan sumber daya manusia (SDM) dengan jaminan layanan mutu.
“Dunia kerja atau dunia industri saat ini, menghendaki dan sangat membutuhkan tenaga kerja yang siap pakai. Karena itu, kami pun di kampus khusus di program studi bagaimana mensinergikan kurikulum untuk kebutuhan dunia kerja. Serta melalui kebijakan dan operasionalnya beberapa prodi yang ada di USN Kolaka telah berupaya meninjau dan memperkuat kurikulum pengajaran dan pembelajaran, termasuk bagaimana membaca pasar dunia kerja dengan kesesuaian profil lulusan program studi yang ada,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Mowewe, Kolaka Timur, Samsul Bahri La Mbadjo mengatakan, ketika menerima Mahasiswa Peserta PPL terintegrasi Kuliah Kerja Nyata (KKN), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka, di sekolahnya bahwa USN selalu memberikan hal yang baik.
“Keduanya saling bersinergi membangun kepercayaan dan kerjasama, melalui penempatan mahasiswa untuk melaksanakan praktik mengajar di sekolah-sekolah yang selama ini telah berjalan baik dan cukup terbina harmonis. Karena itu, mari kita jadikan ladang amal kegiatan yang dilaksanakan secara holistik, agar bermakna dalam kehidupan kita,” ujarnya.
Lebih jauh Samsul Bahri, kegiatan yang dilaksanakan ini adalah kegiatan mengenali dunia guru. Kegiatan tersebut adalah tugas sebagai guru, tugas mulia yang menjadi amanah yaitu membimbing, mendidik, melatih, mengajari serta merefleksikannya.
“In sha Allah melalui komunikasi yang baik dan kami dari pihak sekolah sangat terbuka. Mahasiswa yang praktik di sekolah ini, kami menempatkannya sebagai guru bukan bukan mahasiswa yang sekedar bergiat di sekolah,” ujarnya.
Ia berharap selama berada di sekolah ini kurang lebih tiga bulan, setelah selesai bisa membawa banyak perubahan dan sekolah yang ditinggalkan juga memperoleh dampak perubahan terhadap buah kerja yang dilaksanakan.
“Intinya terbangunnya sistem mutualisme yang saling menguntungkan,” tandasnya. (bak)