SULTRAKITA.COM, KOLAKA – Mempermudah masyarakat yang berkunjung ke setiap dusun yang berada di desa towua, mahasiswa KKN Reguler USN Kolaka mengadakan kegiatan pembuatan pembatas antar dusun di desa Towua.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari Program Kerja Pemerintah Desa Towua yang bertujuan mempermudah masyarakat desa Towua dalam hal administrasi desa, misalnya dalam sensus penduduk, distribusi program pemerintah atau pengelolaan pelayanan publik. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa KKN Reguler angkatan XI dan masyarakat yang ada di Desa Towua.
Dosen pembimbing lapangan, Miswandi Tendrita mengatakan, kegiatan ini sangat membantu masyarakat desa Towua dalam memperjelas batas wilayah, serta membantu dalam perencanaan pembangunan yang lebih terarah.
“Dengan pembangunan batas antar dusun, diharapkan Desa Towua, menjadi desa yang tertib administrasi pemerintahan, serta mampu merencanakan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Towua, Basman, sangat mendukun kegiatan ini. Sebab, kegiatan pembuatan pembatas antar dusun ini sangat penting untuk menjaga kejelasan batas wilayah dan mencegah potensi konflik dimasa mendatang.
“Dengan adanya pembatas antar dusun yang jelas, administrasi desa akan menjadi lebih mudah. Ini juga akan memudahkan dalam perencanaan pembangunan di masa depan. Kerjasama antara mahasiswa dengan masyarakat sangat membantu kami dalam mewujudkan proyek ini. Kami berterima kasih kepada mahasiswa KKN yang telah berinisiatif membantu pembangunan ini, dan semoga pembatas ini dapat membawa manfaat bagi antar dusun yang bersangkutan,” ujarnya.
Untuk diketahui, selama kegiatan pembuatan pembatas antar dusun desa Towua, hal yang pertama dilakukan yaitu Survey dan pemetaan wilayah. Langkah ini bertujuan untuk menentukan batas wilayah antar dusun. Kegiatan survey melibatkan diskusi antara mahasiswa KKKN dengan perangkat desa serta masyarakat untuk memastikan kesepakatan mengenai batas yang akan dibuat. Setelah survey, dilakuan perencanaan teknis dan desain pembatas yang akan dibuat seperti menggunakan tugu sebagai pembatas.
Selanjutnya pengadaan material yang dibutuhkan, seperti batu bata, semen, pasir, ban mobil, dll, tergantung jenis pembatas yang akan digunakan. Tahap berikutnya yaitu pembangunan fisik dimana mahasiswa KKN bersama masyarakat bekerja sama untuk mendirikan pembatas sesuai dengan desain dan perencanaan yang sudah di sepakati.
Setelah pembatas selesai dibangun, dilakukan pembersihan lokasi pembangunan serta pemeriksaan akhir untuk memastikan bahwa pembatas telah dibangun dengan baik dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tahap terakhir yaitu evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan. (bak)