SULTRAKITA.COM, WAKATOBI — Polemik penurunan Box hasil laut dari kapal rute Wanci–Kendari yang dikaitkan dengan Pilkada akhirnya mendapat tanggapan Mualim, Anak Buah Kapal (ABK) dan agen pelayaran PT Aksar Saputra Lines dan PT Pelayaran Agil Pratama.
Menurut Mualim 1 KM Simba 01, Kaimudin menegaskan bahwa keputusan untuk menurunkan sebagian box hasil laut tidak ada kaitannya dengan Pilkada.
Langkah tersebut diambil semata-mata demi kenyamanan dan keselamatan penumpang, mengingat kapal KM Simba 01 telah mencapai over kapasitas penumpang dari Wanci yang akan menuju Kendari.
“Pada hari yang sama, kami menerima informasi dari agen di Wa Ode Buri bahwa jumlah penumpang di sana juga membludak. Untuk itu, sebagai mualim dan nakhoda KM Simba 01, saya bersama kru kapal mengambil tindakan untuk menolak sebagian muatan demi menghindari potensi bahaya di laut,” ungkapnya, Rabu (4/12).
Selain itu, keluhan dari penumpang terkait bau busuk yang ditimbulkan oleh box hasil laut juga menjadi alasan utama. Banyak penumpang merasa terganggu oleh bau tidak sedap tersebut, yang mengurangi kenyamanan perjalanan mereka.
“Ini bukan soal politik atau Pilkada, tapi tentang kenyamanan penumpang. Kami merespons keluhan yang ada dengan membatasi pengiriman box hasil laut. Kami tidak ingin ada ketidaknyamanan selama perjalanan,” tegas Kaimudin.
Sementara itu agen kapal pun memutuskan untuk membatasi pengiriman box hasil laut. “Kami mulai membatasi pemuatan box hasil laut agar kapal tidak penuh sesak. Tujuannya agar kenyamanan penumpang tetap terjaga,” kata Kaimudin.
Seorang ABK dari kapal KM Al Sudais 22, La Ode Safarudin juga memberikan pendapat serupa, menegaskan bahwa penurunan box tersebut demi kenyamanan penumpang. Ia pun meminta agar persoalan ini tidak dibawa ke ranah politik.
“Dengan keputusan ini, diharapkan penumpang dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman tanpa gangguan dari muatan yang berbau busuk,” singkatnya. (MN)