SULTRAKITA.COM, KOLAKA – Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka menggelar pelatihan pengambilan sampel PCR Covid-19 berlangsung di Aula Dinas Kesehatan, Rabu (16/02/2022). Dalam sambutannya Kepala Dinas Kesehatan Kolaka Harun Masirri menyampaikan, dengan pelatihan ini menambah perbendaharaan ilmu bagi ATLM di Puskesmas, yang selama ini hanya memahami bagaimana pengambilan sampel pemeriksaan Rapid Tes Antigen Covid-19.
Peserta dalam pelatihan ini adalah tenaga Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) dan tenaga laboratorium yang berasal dari puskesmas se-Kabupaten Kolaka dan Laboratorium Kesehatan Daerah, yang merupakan tenaga yang sehari-hari bertugas dalam pemeriksaan sampel Covid-19.
“Setelah pelatihan sudah bisa memahami dan melaksanakan pengambilan sampel Pemeriksaan PCR Covid-19. Selain itu, tentunya teman-teman sekalian juga akan diberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana pengambilan sampel ini secara lebih aman sehingga tidak tertular dari pasien atau sebaliknya menularkan kepada orang lain,” kata Harun dalam sambutannya
Narasumber dalam pelatihan adalah ahli dari RSBG Kolaka, dr. Besse Rosmiati, M.Kes, Sp.PK dengan materi terkait bagaimana proses pengambilan sampel yang nantinya akan diperiksa PCR kemudian pengemasan dan proses pengiriman sampel, karena perlu diketahui bahwa metode pengambilan dan perlakuan sampel yang diambil untuk pemeriksaan Rapid Antigen sedikit berbeda dengan sampel yang diambil untuk pemeriksaan PCR. Selain itu, beliau juga menjelaskan bagaimana teknik pengambilan dan penanganan sampel yang aman bagi petugas, dalam arti bahwa proses pengambilan sampel tidak menyebabkan petugas ikut tertular.
Turut hadir dr. Muhammad Aris sebagai Kepala Bidang P2P Dinkes Kolaka yang membawahi program penanganan penyakit menular termasuk Covid-19 ini.
Menurut Aris pelatihan ini sifatnya insidensial, tidak terencana sebagaimana mestinya, jadi ini merupakan inisiatif kami karena melihat kondisi kasus saat ini yang meningkat, tujuan kita adalah menyederhanakan proses pemeriksaan PCR bagi warga yang terindikasi tertular Covid-19. Yang terjadi selama ini misalnya pasien dari tempat yang cukup jauh harus ke rumah sakit untuk di SWAB PCR. Secara otomatis ini akan semakin meningkatkan risiko penyebaran kasus karena adanya mobilitas dari pasien tersebut.
“Jadi dengan adanya pelatihan ini, nantinya masyarakat yang akan di PCR cukup ke Puskesmas untuk pengambilan sampel, selanjutnya sampel tersebut dikirim ke rumah sakit tanpa perlu pasiennya ikut kesana, sehingga prosesnya lebih sederhana dan risiko penyebaran yang lebih kecil” ujar Aris yang juga jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 kabupaten Kolaka. (*)