SULTRAKITA.COM, KOLAKA – Rumah Sakit Benyamin Guluh (RSBG) Kolaka di tahun 2025 mendatang bakal mendapatkan bantuan alat kesehatan (Alkes) berupa alat jantung dan Mammografi atau aalat yang digunakan untuk memeriksa dan mendeteksi berbagai kelainan pada payudara dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
Direktur utama (Dirut) RSBG Kolaka dr Muh Rafi mengatakan, jika pihak dari Kemenkes telah merespon dan menjanjikan akan memberikan bantuan alkes untuk RSBG Kolaka.
“Jadi untuk tahun depan Insyaallah pihak dari kementerian kesehatan akan merencanakan untuk mengalokasikan bantuan berupa alat kesehatan di RSBG semoga ini bisa terwujud yaitu alat jantung dan alat mamografi,” katanya saat ditemui media ini, Senin (12/8).
Sehingga, kata dr Rafi pihak saat ini telah menyiapkan ruangan khusus untuk penempatan kedua alat tersebut. “Minggu lalu kami sudah tes untuk kesiapan ruangan jadi memang kedua alat ini perlu ruang khusus, sehingga saat ini kami sedang rehap-rehap untuk ruangan tersebut. Kami juga ada pelayanan kanker sehingga kami menyiapkan ruangan khusus,” ucapnya.
Diakuinya, jika saat ini yang menjadi kendala di RSBG Kolaka yakni masih minimnya SDM untuk dokter spesialis, sehingga bantuan alkes dari pemerintah pusat belum bisa diberikan. Akan tetapi, pihaknya terus berupaya agar SDM di RSB Kolaka dapat segera terpenuhi.
“Cuma memang yang menjadi kendala saat ini dirumah sakit kita tentang SDM khususnya untuk dokter spesialis tapi allhamndulilah untuk spesialis jantung tahun ini sudah ada dokter kita yang selesai dan telah kembali tinggal menunggu untuk melakukan pelayanan di masyarakat, kemudian terkait dengan pelayanan pasien kanker ada dokter spesialis penyakit dalam ini dan sudah dinyatakan lulus tapi terkait dengan satu dan lain hal sehingga pendidikannya akan mundur di Januari,” bebernya.
Adapun, lanjutnya untuk tahun ini seperti tahun-tahun sebelumnya pihaknya masih mendapatkan bantuan alkes tapi belum sebesar yang sebelumnya akan tetapi ditahun depan jumlah bantuan akan lebih besar lagi di berikan oleh pemerintah pusat melalui Kemenkes.
“Kami sudah dijanjikan akan diberikan bantuan yang lebih besar lagi dari yang sebelumnya. Jadi memang terkadang kita masih terkendala di SDM sehingga berdampak terhadap pemberian bantuan alkes itu sendiri, karena Kemenkes tidak akan memberikan bantuan jika dokter spesialis dirumah sakit belum terpenuhi,” tutupnya. (rls)