SULTRAKITA.COM, WATAMPONE — Untuk menyatukan Persepsi jelang Pemilu 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bone mengelar Rapat Koordinasi (Rakor) dan Monitoring Pembentukan KPPS.
Selain Rakor dan Monitoring, kegiatan KPU yang berlangsung di Ballroom Hotel Novena Watampone Jalan Ahmad Yani, Selasa (23/1), juga dirangkai dengan Training Of Trainers (TOT) bagi PPK–PPS dan Bimbingan Teknis bagi KPPS.
Menurut Yusdar, Ketua Panitia Rakor dan Bimtek ini menuturkan, pelaksanaan Rakor digelar untuk menyamakan presepsi, paham dan rujukan monitoring pembentukan KPPS.
“Kegiatan merupakan tindak lanjut oleh kegiatan Rakornas KPU RI dan Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut TOT dari KPU Provinsi,” kata Yusdar.
Ia menjelaskan, KPU Bone memandang penting untuk melaksanakan kegiatan turunan kepada Badan Ad Hoc, yaitu Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan
Panitia Pemungutan Suara (PPS).
Pelaksana Harian (Plh) Ketua KPU Bone Abdul Asis menuturkan bahwa Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) merupakan ujung tombak pelaksanaan Pemilu.
Dalam artian jika KPPS itu bermasalah maka penyelenggaraan Pemilu pasti bermasalah.
“Jadi pastikan KPPS yang direkrut adalah KPPS yang mau bekerja atau tidak, jangan sampai setelah dilantik besoknya mundur lagi, kalau memang ada mau mundur silahkan proses pengunduran dirinya sebelum pelantikan tanggal 25 Januari,” tegas Abdul Asis.
Ketua Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih dan SDM juga mengingatkan kepada PPS agar bertanggung jawab penuh kepada KPPS yang direkrut, utamanya sumber daya manusia yang paham digital.
“Karena Pemilu tahun 2024 mengarah ke digital. Kita pastikan yang kita rekrut adalah KPPS yang mampu mengoperasikan android melalui aplikasi SIREKAP,” kata Abdul Asis. (WRD)