SULTRAKITA.COM, WAKATOBI – Bencana Banjir yang melanda beberapa daerah di Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu, turut membuat Mantan Anggota DPR RI Wa Ode Nurhayati (WON) angkat bicara.
Menurutnya, salah satu penyebab banjir di Kabupaten Konawe, Konawe Utara (Konut), dan Kolaka Timur (Koltim) itu tidak terlepas dari kerusakan lingkungan akibat maraknya aktifitas pertambangan di Sultra.
Kata WON, pada 2011 saat dirinya masih menjabat Anggota Badan Anggaran (Banggar) Komisi tujuh DPR RI, ia gencar menolak Sultra dijadikan kawasan ekonomi khusus pertambangan.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Sultra ini menjelaskan, menolak Sultra dijadikan kawasan Ekonomi Khusus Pertambangan, karena sadar betul akibat kerusakan lingkungan bagi masa depan.
” Saya ingat betul saat itu, bagaimana oknum-oknum yang menjadikan tambang sebagai piring nasi, marah dan mengepung dari segala penjuru. Bahkan salah satu ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), turun demo meminta agar saya di PAW (Pengganti Antar Waktu), kenang WON saat dikonfirmasi, Sabtu (15/6).
Lanjut WON, beberapa hari ini menahan diri untuk tidak berkomentar terkait banjir yang melanda sebagian Wilayah Sultra, tetapi tinta sejarah telah tertoreh, waktu selalu menghadirkan kenangan atas nama integritas.
Namun demikian, WON menghimbau agar semua pihak tidak saling menyalahkan. Ia meminta pihak Pemprov sultra segera merancang regulasi untuk pengendalian lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam.
“Jadi individu maupun badan hukum (perusahaan) yang merusak lingkungan mesti ditindak tanpa tebang pilih, tentu dengan menegakkan aturan. Serta harus segera dievaluasi pengelelolaan sumber daya alamnya,” tutupnya. (Man)