SULTRAKITA.COM, Kolaka – Tim Kosabangsa Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka didampingi oleh Universitas Haluoleo menggelar monitoring dan evaluasi (monev) terhadap kegiatan pemberdayaan masyarakat sebagai bagian dari program Kosabangsa 2024 yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat lokal di Kelurahan Tandebura, kecamatan Watubangga, Kabupaten Kolaka pada hari Minggu (10/11) lalu.
Program tersebut telah berjalan sejak tanggal 3 Oktober 2024 dan didanai oleh Ditjen Diktiristek melalui DRTPM. Program pemberdayaan masyarakat tersebut bertujuan memberdayakan masayarakat transmigran di Kelurahan Tandebura terhadap intensifikasi ternak yang dapat terintegrasi dengan peningkatan literasi, kesehatan, dan penghasilan warga.
Ketua Tim Pelaksana Dr. Syarifuddin mengatakan melalui program pemberdayaan ini, diharapkan dapat menjadi solusi masyarakat di kelurahan tersebut khususnya dalam meningkatkan budaya literasi masyarakat sehingga akan mampu berpikir kritis memanfaatkan potensi ternak yang ada serta potensi lainnya dalam menyelesaikan persoalan kemasyarakatan yang terjadi semisal penanganan isu stunting.
Selain itu, tim pendamping kosabangsa dari Universistas Haluoleo memperkenalkan diversifikasi produk ternak dalam bentuk pembuatan nugget yang bersubtitusi dengan usus ayam dan tepung sukun yang sangat banyak ditemukan tumbuh liar di keluaran tandebura dan wilayah sekitar tetapi belum dimaksimalkan pemanfaatannya.
“Harapan kami bahwa pemanfaatan sukun dan khususnya usus ayam yang terkadang dianggap sebai limbah dapat menambah perbendaharaan kuliner sehat bagi warga khususnya dalam pemenuhan gizi anak -anak yang terindentifikasi stunting,” katanya.
Syarifuddin menambahkan bahwa program Kosabangsa tersebut adalah sinergitas dari akademisi, pemerintah dan masyarakata yang diharapkan dapat menjadi salah satu jawaban pembangunan dan pengembangan SDM di Kelurahan Tandebura.
Pelatihan teknis intensifikasi ternak kambing yang dilakukan berupa pengenalan tata kelola kandang, pembuatan pakan, pembuatan pupuk dari kohe kambing, pemeriksaan ternak, dan manajemen pemasaran. Dengan penerapan intensifikasi tersebut, diharapkan terjadi peningkatan tata kelola dan penghasilan dari peternak.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya dilakukan adalah penangangan stunting berbasisi STIFIn. Dalam hal ini, sejumlah ibu hamil, balita stunting, dan ibu dari balita stunting diidentifikasi mesin kecerdasannya kemudian dibekali pengetahuan pengenalan diri dan balita berbasisi STIFIn. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi modal pengetahuan bagi warga dalam menangani persoalan-persoalan kehidupan khususnya dalam hal penanganan kondisi psikis.
Pemerintah Kelurahan Tandebura diwakili oleh Moh. Umar, S.Ag mengatakan, bahwa program tersebut sangat membantu pemerintah dalam menangani sejumlah permasalahan di kelurahannya. Beliau menyatakan apresiasi mendalam atas dukungan dua perguruan tinggi di Sulawesi Tenggara yang telah memberi sumbangsih pemikiran dan teknologi dalam menyelesaikan persoalan kemasyarakat di kelurahannya.
Apalagi lanjut dia penerapan teknologi ini mampu meningkatkan hasil panen hortikultura dengan menggunakan pupuk organik bisa melestarikan lingkungan dengan metode pertanian yang ramah lingkungan . (*/bak)