SULTRAKITA.COM, WAKATOBI – Lantaran dinilai hanya mengutamakan subsidi pesawat daripada subsidi material Galian C, Bupati Wakatobi didemo puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Pemerhati Masyarakat (Ampera) Sultra.
Demo Ampera ini berlangsung Rabu (27/7), mereka menuntut Bupati Wakatobi, Haliana, agar berpihak kepada masyarakat kecil dengan mengedepankan subsidi material Galian C untuk kepentingan pembangunan.
Sempat terjadi aksi saling dorong antara pendemo dengan Pol-PP karena masa memaksa masuk halaman kantor Bupati Wakatobi, karena selama tiga kali melakukan demo tidak pernah di temui.
Koordinator Ampera Sultra Armin Saputra, menilai Bupati Wakatobi Haliana hanya mementingkan kepentingan oligarki karena setelah Maskapai wings air angkat kaki dari Wakatobi pada 8 Juli 2022 lalu, ia langsung sibuk melobi hingga ke kementerian bahkan langsung meminta untuk dilakukan subsidi, sementara jeritan masyarakat terkait sulitnya mendapatkan material galian c untuk membangun tidak pernah di respon.
“Ini persoalan material galian c suda dua tahun berjalan tampa ada solusi, tapi pesawat yang baru dua hari berhenti beroperasi Bupati sibuk sampai ke kementerian bahkan kini minta subsidi pesawat, padahal yang nikmati itu hanya Bupati, wakil bupati, DPRD, kepala Dinas dan orang kaya sementara masyarakat miskin tidak mungkin nikmati subsidi pesawat itu. Patut kita pertanyakan sisi kemanusiaannya Bupati Wakatobi,” ungkapnya
Armin mengungkapkan, rencana subsidi yang disampaikan Bupati Wakatobi saat zoom meeting dengan pihak terkait sebanyak 55 kursi sekali penerbangan sangat membebani APBD Wakatobi apalagi di tahun 2022 ini berkurang drastis.
“Kalau kita ilustrasikan dalam setiap kali penerbangan Pemda akan membayar jumlah kursi kosong sebanyak 55 kursi. Jika dikali dengan harga tiket rata-rata sebesar Rp1.000.000- maka hasilnya sebesar Rp55.000.000.- perkali penerbangan. Sementara sehari terdapat dua kali penerbangan pulang- pergi sehingga dalam sehari daerah harus membayar sebesar Rp110.000.000-. Maka dikali dalam satu tahun 365 hari X 110.000.000 = Rp 40.150.000.000,- (Empat puluh milyar seratus lima puluh juta rupiah).” Ungkapnya
Armin menilai, rencana subsidi pesawat ini merupakan pelarian Bupati Wakatobi Haliana dalam ketidak mampuannya mengelola sistem pemerintahan yang baik sehingga uang rakyat yang harus dikorbankan.
Usai berdemo di depan kantor Bupati Wakatobi namun tidak ditemui oleh satupun pejabat, Ampera Sultra langsung mendatangi kantor DPRD Wakatobi dan diterima oleh Wakil Ketua I DPRD Wakatobi Arifuddin, dan Anggota DPRD, Jamal.
“Aspirasi dari Ampera Sultra ini akan disampaikan ke pimpinan agar dilakukan pemanggilan kepada pemerintah daerah terkait persoalan tersebut,” kata Arifuddin.
Sementara itu menurut Jamal, DPRD bersama Pemda Wakatobi telah melakukan Rapat dengar pendapat (RDP) dan telah melahirkan sejumlah kesimpulan namum hingga kita belum ada tindak lanjutnya.
“Terkait Subsidi pesawat ini baru sekedar rencana Pemda Wakatobi, namun belum tentu berjalan, karena masih ada tahapan dan proses yang dilalui oleh pemerintah,”kata Jamal. (UH)