Oleh: JAELANI, M.Si (*
TAK bisa dipungkiri bahwa tingkat partisipasi politik masyarakat adalah keterlibatan masyarakat baik secara perseorangan maupun kelompok, untuk ikut serta dalam kehidupan politik, dapat menjadi tolak ukur bagi perkembangan demokrasi suatu negara.
Sama halnya dengan pilkada, semakin tinggi tingkat partisipasi politik maka semakin baik kedaulatan rakyat – untuk bersama-sama menentukan pemimpinnya dimasa datang, dan partai politik memiliki peran strategis dalam menentukan terwujudnya demokrasi—ada kaitan erat yang tidak terputus antara partisipasi politik, partai politik dan demokrasi.
Narasi di atas menegaskan bahwa proses atau tahapan penjaringan di partai politik dan munculnya para calon kepala daerah pada kontestasi pilkada harus berjalan baik.
Sama halnya dengan PKB, kurang lebih setahun lalu–tepatnya tanggal 21-30 Oktober 2019, memulai tahapan penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah di Tujuh Kabupaten yang melaksanakan Pilkada di Sulawesi Tenggara, yakni Kabupaten Konawe Kepualauan, Konawe Selatan, Konawe Utara, Buton Utara, Muna, Wakatobi dan Kolaka Timur.
Bagi PKB bukanlah pekerjaan yang mudah menentukan calon Pempimpin daerah yang memiliki komitmen kuat untuk menghadirkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus memiliki ‘kesamaan’ visi politik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) – Visi Politik Rahmatan Lil Alamin.
Secara internal tahapan berjalan secara konsisten mulai dari pendaftaran di DPC, Sosialisasi dan Pemaparan Visi Misi di DPW PKB Sultra dan FPT di DPP PKB – ini sekaligus mengukur konsistensi kandidat dalam mengikuti setiap Tahapan Sampai dengan Keluarnya Rekomendasi oleh DPP PKB.
Alhasil dari berbagai pertimbangan, mulai dari survey internal, konsistensi mengikuti Tahapan dan menimbang aspek kesamaan Visi dan Misi, PKB Memberi Rekomendasi kepada: Amrullah – Muhammad Lutfi (Konawe Kepulauan), Surunudin Dangga – Rasyid (Konawe Selatan), Raup – Iskandar Mekuo (Konawe Utara), Rusman Emba – Bahrun Labuta (Muna), Aswadi Adam – Fahrul Muhammad (Buton Utara, Arhawi – Hardin Laomo (Wakatobi) dan Syamsul Bahri Majid – Andi Meriya (Kolaka Timur).
Pelaksanaan Pilkada tentu sangat dinamis baik itu pada sisi tahapan yang sempat ’tertunda’ karena Covid 19 yang melanda dunia termasuk indonesia, terlebih lagi dinamika politik lokal yang selalu saja menarik perhatian publik.
Tetapi dari semua dinamika tersebut Pilkada 2020 di Tujuh Kabupaten di Sultra harus kita maknai Sebagai “Pertandingan Persahabatan” karena yang berkontestasi sesungguhnya adalah kader-kader terbaik Sulawesi Tenggara.
Hari ini tanggal 26 September sampai 5 Desember 2020 telah memasuki masa kampanye dan Debat Publik, karena Pilkada ini digelar dimasa Pandemi Covid 19, mari bersama-sama tetap mematuhi protokol kesehatan, sampai pada pemungutan suara 9 Desember mendatang.
‘ PEREBUTAN KEKUSAAN HARUS MEMPERTIMBANGKAN ASPEK KEMANUSIAAN. ‘
Seperti kata KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bahwa yang lebih penting dari Politik adalah Kemanusiaan.
#BangJay #MariMenghadirkanCinta #PKB #Bangkit #Solid #Menang
*) Penulis Adalah Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Sulawesi Tenggara (Sultra).