SULTRAKITA.COM, WATAMPONE —Pembunuhan sadis terjadi di jalan Ahmad Yani kelurahan Macanang Kecamatan Tanete Riattang Barat, seorang IRT meregang nyawa diduga akibat ditebas Orang Tak Dikenal.
Kejadian itu berlangsung Jumat pagi (10/11), sekitar pukul 08:00 Wita, korban pembunuhan sadis tersebut bernama Haji Dahlia (63 Tahun) bekerja sebagai pedagang campuran dan jasa peminjaman uang dan barang.
Menurut Hedar, seorang saksi mata yang merupakan anak korban menyampaikan, peristiwa pembunuhan diketahui ketika ia yang bekerja di SPBU diseberang jalan, hendak pulang kerumahnya karena kehausan.
Saat mengambil air mineral, ia memanggil ibunya untuk memberitahu ibunya bahwa ia mengambil air mineral.
“Aji tegaki aji, “?, (aji dimana ki aji?) ungkap Hedar.
Kemudian ia masuk kerumah ibunya menuju dapur, lalu disitulah ia mendapati ibunya bersimbah darah dan pelaku juga masih berada di tempat tersebut di dekat ibunya.
Terduga pelaku yang tidak dikenal kemudian mengacungkan parang ke arah Hedar sambil berseloroh loko maga iko ? (Kamu mau apa?)
Hedar yang kaget, sontak berlari keluar namun dikejar oleh terduga pelaku, beruntung Ia berhasil lolos, sebab pelaku terjatuh karena tersandung tumpukan dus air mineral.
Disaat itulah anak korban Hedar berhasil lolos dan langsung keluar meminta pertolongan sambil berteriak mateni emmakku (meninggalmi mamaku) namun menurut pengakuannya pada saat itu di depan rumahnya masih sepi yang ramai hanya di SPBU Pertamina di depan rumahnya.
Diketahui korban merupakan ibu dari 4 orang anak namun 1 orang diantaranya telah meninggal dunia tersisa, Erni,Eka, dan Hedar, Erni anak tertua korban pun sampai saat ini masih mengalami syok hingga tidak bisa dimintai keterangan.
Korban mengalami luka sabetan benda tajam di bagian leher, tangan serta wajah.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kepolisian Resor (Polres) Bone masih mendalami kasus tersebut dan dalam tahap penyelidikan.
“Kami sedang melakukan serangkaian upaya penangkapan dilapangan, pelaku masih dalam penyelidikan,” tutur Paur Humas Polres Bone, Iptu Rayendra Muhtar. (WRD)