SULTRAKITA.COM, KENDARI – Polemik terkait pemilihan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus bergulir.
Diketahui sebelumnya Stering Comite Musda HIPMI Sultra telah menggugurkan salah satu calon.
Terkait persoalan tersebut Bakal Calon Ketua Umum HIPMI Sultra Dirga Mubarak saat ditanyakan terkait digugurkan dari Pemilihan Ketua Musda HIPMI Sultra, dirinya belum menerimanya.
“Secara pribadi kami tidak terima, kami merasa semua persyaratan kami telah penuhi, kalau mau jujur sebaiknya SC buka semua terkait keputusannya dan harus adil,” katanya.
Pihaknya juga berharap agar SC dan Panitia dapat bersikap secara netral.
“Makanya kita harus buka kembali secara netral dan harus dipertandingkan secara fair,” harapnya.
Pemuda kelahiran Kendari ini juga mengungkapkan, bahwa pihaknya bisa memperlihatkan persoalan yang menggugurkannya.
“Terkait yang dipersoalkan Saya bisa perlihatkan bahwa Saya telah mengikuti Diklatda dan terkait rekomendasi Muna Barat juga sudah dijelaskan kemarin lewat konferensi Pers,” ungkapnya.
Pihaknya juga mengajak kubu sebelah untuk bertanding di Forum secara adil.
“Kami kan pegang dua rekomendasi disebelah katanya lima belas rekomendasi, tetapi kaya takut untuk dipertandingkan di forum,” ujarnya.
Terkait persoalan ini pihaknya juga bakal membentuk tim untuk menangani persoalan ini.
“Kami juga akan membentuk tim untuk menangani persoalan ini,” katanya.
Pihaknya juga optimis ketika diberikan amanah untuk memimpin HIPMI Sultra akan membawa organisasi tersebut kearah yang lebih baik lagi.
“Terkait visi dan misi, saya akan membawa HIPMI Sultra lebih baik lagi, Saya akan memaksimalkan HIPMI Sultra menjadi wadah sesungguhnya bagi pengusaha-pengusaha muda,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Senior HIPMI (ISHI) Sultra Andi Musakkir Mustafa bahwa pihaknya bakal menengahi persoalan tersebut.
“Jadi HIPMI Independen sendiri, ISHI tempatnya senior-senior HIPMI berkumpul dan bersilaturahmi jadi tidak bisa mencampuri HIPMI, kecuali umpanya ada teman-teman ISHI ada yang menjadi Dewan Kehormatan masih ada ruang untuk menengahi persoalan,” katanya.
Ia juga mengungkapkan, bahwa setiap organisasi mempunyai aturan main sendiri. “Setiap organisasi ada permainannya ada persoalannya, soal Dirga yang digugurkan baru saya tahu kemarin, tetapi selama belum di ketuk palu Dirga masih bisa berjuang dan Alvian juga masih berjuang,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa selama belum ada penetapan Ketua terpilih, siapapun masih ada kemungkinan terpilih.
“Selama belum diketuk palu, semua masih ada peluang, berkaca pengalaman kemarin awalnya kan yang terpilih lain kemudian Sucianti yang terpilih,” tegasnya.
Mantan Wakil Walikota Kendari ini juga berharap agar setelah penetapan tak ada lagi persoalan.
“Budaya di HIPMI itu memang begitu selama belum ketuk palu semua masih berpeluang, tetapi ketika sudah ketuk palu penetapan Ketua sudah selesai sampai disitu, dan ini juga kita harapkan kepada kedua calon, bertanding untuk bersanding,” harapnya. (Ikl)