SULTRAKITA.COM. Kolaka – Guru Besar Linguistik, Universitas Negeri Gorontalo, (UNG), Prof. Dr. Sayama Malabar, M.Pd, tampil sebagai pembicara pada kegiatan Perumusan Visi-Misi Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sembilanbelas November Kolaka (USN-Kolaka), Sulawesi Tenggara, pada Jumat (4/10/2024) pagi.
Prof. Sayama yang diundang sebagai pemateri dalam giat Pendampingan Perumusan Visi-Misi Keilmuan Prodi PBI FKIP USN Kolaka via daring itu, memberikan berbagai masukan, saran dan penguatan khususnya bagaimana tujuan visi-misi keilmuan prodi punya keselarasan atau kesesuaian capaian tujuan dengan pengkajian dan pengembangan ilmu bahasa dan sastra Indonesia, bahkan bagaimana konteks pembelajaran bahasa, sastra dan budaya dalam lingkungan pertambangan yang ada di wilayah Kabupaten Kolaka dapat mengkaver atau mewadahi sebagaima telah di break down dari visi-misi kelembagaan universitas (USN-Kolaka,red).
Ia juga mencontohkan bagaimana prodinya yang ada di UNG menyesuaikan dengan visi-misi pengembangan kawasan di Teluk Tomini Provinsi Gorontalo yang ditetapkan sebagai basis pengkajian terhadap potensi dan daya dukung di kawasan teluk tersebut. Karena itu, kata Asesor Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan (LAMDIK) ini bahwa tugas prodi bagaimana mengembangkan bahasa, sastra dan budaya dengan pendekatan yang dipilih.
“Keilmuan apa yang akan dikembangkan/diunggulkan, bagaimana kurikulum dan CPL prodi, posisi/keunikan serta kebutuhan keilmuan dimasa mendatang (futuristik). Pembelajaran bahasa dilingkuan pertambangan disesuaikan, seperti apa, model pembelajaran termasuk mahasiswa diarahkan dalam penugasan-penugasannya, bahkan analisis kelompok-kelompok riset dosen (sesuai kompetensi, bidang kebahasaan dan bidang-bidang lainnya), “ujarnya.
Lebih jauh, Prof. Sayama Malabar menguraikan perihal urgensinya analisis kebutuhan dari lingkungan masyarakat pertambangan, sehingga visi keilmuan harus tampak dalam peta kompetensi kebahasaan, kesastraan dan pembelajaran dengan pendekatan apa yang mau digunakan.
“Yang harus dilihat dan dicermati, bagaimana mengembangkan kearifan lokal sesuai basis kawasan tersebut, sehingga dalam komponen kurikulum, diantaranya materi ajar bahasa Indonesia yang disusun oleh pusat, tak selamanya konek dengan kebutuhan anak didik tapi harus ada materi ajar yang dibuat atau dikembangkan sesuai karateristik kawasan dan kebutuhan siswa. Untuk mata kuliah tak perlu penambahan atau perubahan, cukup menambah konten pada mata kuliah yang sudah ada perihal aspek bahasa, sastra dan budaya di lingkungan pettambangan serta project-project mahasiswa diarahkan ke kawasan tersebut. Dengan demikian visi-misi keilmuan yang ditetapkan mampu dalam.cakupa nya, baik kode area, aditional feature maupun values approachnya, “tandasnya.
Sementara itu, Koordinator Prodi PBI FKIP USN-Kolaka, Kadirun, S.Pd., M.Pd menyampaikan penghargaan dan apresiasi atas kesempatan meluangkan waktu dari Prof. Sayama Malabar yang telah berbagi ilmu yang sangat dibutuhkan dalam rangka perumusan visi’misi prodi.
“Kami bersyukur ibu prof Sayama ditengah kesibukannya, masih meluangkan waktu untuk menelaah dan memberikan koreksi maupun masukan atas rumusan visi-misi yang nantinya akan kami lokakaryakan dengan stakeholder yang ada,” ungkapnya. (bak).