SULTRAKITA.COM, WATAMPONE —Walikota Bontang Basri Rase menghadiri Pembukaan Festival Tanjung Palette II yang dilaksanakan di Destinasi Wisata Tanjung Palette, Jumat (2/7).
Pembukaan Festival ini diawali dengan lomba Bakar ikan oleh peserta dari perwakilan OPD bersama Forkopimda Bone. Para peserta terlihat atraktiv menyiapkan berbagai menu ikan bakar yang nantinya akan dinilai oleh para juri.
Walikota Bontang Basri Rase dalam wawancaranya mengatakan, salah satu hal penting yang harus dilakukan dalam mengembangkan Pariwisata adalah dengan gencar melakukan promosi agar destinasi wisata ramai pengunjung.
“Ini adalah hal yang bagus, perlu dipromosikan lebih luas lagi karena berbicara wisata tanpa promosi itu tidak bisa.”
Terkait wisata ada beberapa hal yang harus dibenahi, sarana dan prasarana harus diperbaiki, untuk itu kita juga bisa bermitra dengan pihak ketiga atau investor,” jelasnya.
Basri Rase juga mengapresiasi Dinas Pariwisata Kabupaten Bone yang telah menggelar Festival Tanjung Palette II ditengah minimnya anggaran yang ada.
“Perlu diapresiasi, ditengah anggaran yang sangat minim dinas pariwisata Bone mampu berinovasi dan berkreasi, kita berharap banyak influencer yang bisa terlibat dan membuat tempat Wisata di Bone lebih dikenal lagi,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bone Andi Promal Pawi menuturkan kegiatan Tanjung Palette II ini akan berlanjut dan akan dilaksanakan empat tahun berturut-turut.
Hal itu dilakukan untuk bisa mencapai target hingga dapat terdaftar di kementerian Pariwisata dalam Kharisma Event Nusantara (KEN).
“Festival Tanjung Palette ini sudah kedua kalinya mudah-mudahan berlanjut sampai empat kali berturut-turut, hingga kedepannya dapat terdaftar di Kementerian Pariwisata jadi Kharisma Event Nusantara.
“Untuk rangkaian Festival Tanjung Palette ini ada lomba lari malam, Pameran UMKM, ada sekitar 4O tenant yang turut berpartisipasi dalam event ini, ada juga pagelaran seni dan Budaya serta Festival mancing,” paparnya.
Promal Pawi menambahkan, upaya membangun pariwisata bukanlah hal yang mudah, karena itu dibutuhkan kolaborasi semua sektor, serta memperhatikan perbaikan sarana dan prasarana, khususnya Jalan utama menuju destinasi wisata.
“Contohnya jalanan di Tanjung Palette yang sudah mengalami perbaikan,” pungkasnya. (WRD)