SULTRAKITA.COM, WAKATOBI — Beberapa bulan terakhir, masyarakat Kabupaten Wakatobi dibuat resah akibat lonjakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Lonjakan Harga ini terjadi pada BBM jenis Pertalite yang mencapai Rp 20 ribu per 1,5 Liter, Pertamax Rp 20 ribu per 1,3 liter, dan Solar subsidi Rp 175 ribu hingga Rp 200 ribuh per jerigen 20 liter.
Padahal harga BBM yang ditetapkan oleh pemerintah pusat perliternya yaitu, pertalite Rp 7.650, pertamax Rp 12.750 dan solar subsidi Rp 5.150 per liter.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Wakatobi H Hamiruddin menilai, lonjakan harga BBM ditingkat pengecer di Kabupaten Wakatobi seharusnya tidak terjadi, mengingat pasokan BBM di Wakatobi masih stabil.
Karena itu ia meminta agar Pemerintah Daerah (Pemda) lebih pro aktif dan mengambil langkah tegas dan tepat untuk mencaribsolusi, agar lonjakan harga BBM ini bisa segera teratasi.
” Kuota BBM kita stabil, tinggal Pemda Wakatobi mengatur dan mengawasi transportir BBM maupun SPBU/APMS, mereka menyuplai BBM kemana dan dijual kesiapa dan harganya berapa. Lonjakan harga ini sudah berlangsung beberapa bulan, ini tentunya meresahkan masyarakat kita, ” kata H Hamiruddin, Selasa (24/05).
Lanjutnya, tingginya harga BBM di tingkat pengecer ini bisa jadi karena para pengecer membeli di agen/suplayer dengan harga tinggi sehingga mereka (pengecer) juga menjual dengan harga yang tinggi pula.
Ia mengajak Pemda Wakatobi dan kepolisian agar sama-sama mengawasi peredaran dan harga BBM di tengah-tengah masyarakat.
” Ekonomi kita masih terpuruk, ditambah dengan tinggi harga sembako dan BBM maka masyarakat akan makin susah kalau kita tidak berbuat, ” ungkapnya. (UH)