Jembatan penghubung kawasan pelabuhan Kota Lama dengan pulau Bungkutoko kini menjadi salah satu ikon baru dan menjadi kebanggan masyarakat Sultra. Pasalnya, warga Kota Kendari, kini tak perlu lagi harus menempuh perjalan jauh bila ingin ke Kota Lama ataupun ke kecamatan Nambo.
Jembatan Teluk Kendari yang dibangun kini telah dapat dilalui masyarakat. Kamis (22/10) jembatan Teluk Kendari telah diresmikan langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Presiden RI Joko Widodo menjelaskan, jembatan Teluk Kendari merupakan salah satu ikon baru yang berada di kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Sebab, jembatan ini dapat memperlancar mobilitas barang, jasa, dan manusia. Dengan demikian, pengembangan usaha-usaha baru di Kota Kendari akan meningkat.
“Jembatan Teluk Kendari dibangun sejak lama, serta menghabiskan anggaran sebesar Rp 804 Miliar. Saya yakin lamanya waktu pengerjaan dan besarnya anggaran yang telah di keluarkan tersebut, akan sebanding dengan manfaat yang dirasakan masyarakat” ujar Jokowi melalui Biro Pers, Media dan informasi Sekretariat Presiden.
Menurutnya, dengan terbangunnya Jembatan Teluk Kendari ini, sebagai konektivitas, kelancaran mobilitas barang, jasa, dan manusia akan menjadi semakin efisien. Sehingga, daya saing di Sulawesi Tenggara akan semakin meningkat. Khususnya Kota Kendari, menjadi semakin menarik dalam hal pengembangan usaha-usaha baru.
“Sebelum adanya jembatan penghubung ini (Jembatan Teluk Kendari), dari Kawasan Pelabuhan Kota Lama menuju Kecamatan Poasia menempuh jarak dengan memakan waktu selama 25 hingga 35 menit dan begitupun sebaliknya. Dengan adanya jembatan penghubung ini mampu mempercepat waktu perjalanan hingga 10 – 15 menit. Sehingga jalur ini, sangat membantu masyarakat dalam memaksimalkan efisiensi waktu dan jarak tempuh,” jelasnya.
Kata orang nomor satu di Indonesia ini, Jembatan Teluk Kendari, juga akan terhubung dengan jalan Nasional dan jalan lingkar luar Kota Kendari sepanjang 40 kilometer. Dimana jalan tersebut, sebagai penghubungkan Kota Kendari dengan Kabupaten Konawe. Tujuannya dapat mempermudah mobilitas kendaraan logistik, dari kawasan pelabuhan baru di Bungkutoko yang menjadi bagian pengembangan Kota Kendari.
“Proyek infrastruktur Jembatan Teluk Kendari yang dibangun, haruslah dapat memberikan nilai tambah. Salah satunya dapat mengintegrasikan kawasan pertanian dan industri yang ada di wilayah setempat. Jembatan Teluk Kendari, juga tampak menarik dari sisi arsitektur. Apalagi, Jembatan Teluk Kendari, akan melahirkan Icon baru serta akan menjadi kebanggaan masyarakat Kota Kendari,” terangnya.
Ia mendapat laporan bahwa kawasan di sekitar jembatan Teluk Kendari akan ditata dan dilengkapi dengan ruang terbuka publik. Seperti lapangan olahraga, area parkir, dan street cinema, sebagai bagian dari pengembangan kawasan Kota Lama. Inilah yang akan meningkatkan, daya tarik dari Jembatan Teluk Kendari.
Sebelum diadakannya peresmian pada Jembatan Teluk Kendari ini telah dilakukan uji coba layak fungsi oleh Kementerian PUPR dan mulai dioperasikan.
Acara peresmian tersebut turut dihadiri langsung oleh Novel Arsyad selaku Direktur Utama Perseroan, M. Toha Fauzi selaku Direktur Operasi 2, Bandung Sasmitoharjo selaku SVP Divisi Infrastruktur 1, dan Yuyus Juarsa selaku SVP Corporate Secretary Perseroan.
Selain itu dalam acara peresmian tersebut juga hadir, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Direktur Utama PT Nindya Karya, Haedar A. Karim, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Walikota Kendari Sulkarnain. K. Acara peresmian tersebut dilaksanakan di Lokasi Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara pada hari Kamis (22/10/2020) dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
Perlu diketahui, hadir dalam acara peresmian Jembatan Teluk Kendari (Bahterahmas) yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Sulawesi Tenggara H Ali Mazi SH, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hedy Rahadian, Direktur Utama PT. Pembangunan Perumahan Novel Arsyad, serta Direktur Utama PT Nindya Karya Haedar A. Karim. (RN)