SULTRAKITA.COM, WATAMPONE — Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di Kampung halamannya di Kabupaten Bone, Kamis (10/10).
Kunker tersebut dilaksanakan di dua titik, pertama di Jalan Poros Sailong-Uloe Matajang Kecamatan Dua Boccoe, kedua di Lokasi Pabrik Gula Camming Kecamatan Libureng.
Kedatangan Amran disambut gembira ribuan masyarakat Bone, mengingat Amran Sulaiman adalah salah satu putra terbaik Kabupaten Bone.
Mentan Amran didampingi Komjen Pol Muhammad Fadil Imran (Kabaharkam), Kasum TNI (Kepala Staf Umum TNI) Letjen TNI Richard Tampubolon, Staf Khusus Mentan Bidang Ketahanan Pangan Letjen TNI (Purn) Ida Bagus Purwakkasna, Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan, Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Zudan Arif Fakrulloh, Pj Bupati Bone Andi Winarno Eka Putra, serta Forkopimda Bone.
Kunker ini dilaksanakan dalam rangka Akselerasi produksi pangan Nasional dalam mendukung ketahanan pangan di Indonesia.
Andi Amran Sulaiman menyampaikan, pangan sebagai salah satu penunjang kehidupan terbesar bagi kelangsungan hidup manusia, karena itu diperlukan terobosan untuk menjaga ketahanan pangan di Indonesia dengan melakukan inovasi dan transformasi dalam bidang pertanian agar dapat menanggulangi masalah krisis pangan saat ini.
Khusus Desa Matajang Kecamatan Dua Boccoe akan dijadikan sebagai lahan percontohan pertanian Modern dengan menyediakan alat-alat pertanian modern dengan tekhnologi tinggi.
“Telah terjadi krisis pangan di dunia, ada 58 negara mengalami kelaparan, yang keparan hari ini 725 juta hampir 1 miliar, bahkan ada yang makan benda-benda keras akibat kelaparan, ingat krisis pangan ini sangat berbahaya, karena jika krisis pangan terjadi maka dapat memicu krisis politik kemudian konflik sosial terjadi maka negara bisa bubar,”
“Olehnya itu Tidak mungkin pertanian bisa maju tanpa transformasi, kalau mau maju harus bertransformasi dari pertanian tradisional menuju pertanian Modern dan desa Matajang akan dijadikan percontohan pertanian Modern,” kata Mentan Amran.
Ia juga memotivasi generasi muda di seluruh Indonesia agar melakukan produksi pertanian dengan Tekhnologi tinggi dan Mekanisasi sehingga tercipta petani Milenial yang punya potensi dan peluang menciptakan lapangan kerja yang berpenghasilan tinggi.
“Generasi muda harus terlibat dalam revolusi pertanian dengan menggunakan tekhnologi tinggi, kami m mberikan bantuan alat pertanian modern agar mereka l bih produkstif dan pengerjaan bisa efisien, ini adalah upaya mendorong kemajuan pertanian Indonesia,” ujarnya.
Andi Amran menyebutkan tiga masalah vital yang dihadapi petani Indonesia sekarang Ini yaitu pertama terkait pupuk, kedua kebijakan kartu Tani, dan ketiga Alat mesin pertanian.
Menurutnya dengan melihat kondisi tersebut, Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto sigap menanggapi dengan fokus menyelesaikan permasalahan pangan di Indonesia, yaitu dengan menyetujui tambahan dana pupuk sebesar 24 triliun rupiah juga tambahan alat pertanian, sehingga kedepan diharapkan Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia.
“Terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan juga Presiden terpilih Prabowo Subianto atas dukungannya, kami juga akan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencapai target pertanian nasional,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut Amran Sulaiman memberikan Bantuan prasarana dan sarana pertanian kepada para petani dii Bone dengan harapan dapat mendongkrak produksi padi di Kabupatean Bone sebagai lumbung padi terbesar di Sulawesi selatan sehingga ketahanan pangan dapat terjaga.
Beberapa bantuan yang diberikan diantaranya irigasi perpompaan 69 unit, irigasi perpipaan 50 unit, RJIT 5 unit, optimasi lahan rawa: 5403 Ha traktor roda dua 143 unit, traktor roda empat 38 unit, pompa air 1615 unit.
Handsprayer 50 unit, crawler/rotavator 2 unit, Combine Harvester besar 30 unit, bantuan benih padi 39 236Ha, dan bantuan benih jagung 30.000 Ha. (WRD)