Menu

Mode Gelap

Berita Utama · 11 Jun 2023 13:48

PT Vale dan PT PLN Teken Kerjasama PJBTL 1 MW, Dukung Ketersediaan Daya Listrik pada Fase Konstruksi Blok Pomalaa


Project Director PT Vale Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa, Mohammad Rifai (ketiga dari kiri) dan Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kendari, Sulawesi Tenggara Eko Ridwan, (kedua dari kiri) usai penandatanganan nota kesepahaman PJBTL Perbesar

Project Director PT Vale Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa, Mohammad Rifai (ketiga dari kiri) dan Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kendari, Sulawesi Tenggara Eko Ridwan, (kedua dari kiri) usai penandatanganan nota kesepahaman PJBTL

SULTRAKITA.COM, KOLAKA – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) memperkuat kerja sama dengan PT PLN (Persero) dalam upaya menyediaan daya listrik pada fase konstruksi Indonesia Growth Project (IGP) di Blok Pomalaa.

Komitmen tersebut diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL sebesar 1000 kVA atau 1 Mega Watt (MW) untuk Fase Konstruksi Blok Pomalaa, di Hotel Sutan Raja, Kolaka, Rabu (07/06/2023).

Hadir dalam penandatanganan, Project Director PT Vale Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa, Mohammad Rifai, bersama tim. Sementara dari pihak PT PLN hadir Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kendari, Sulawesi Tenggara Eko Ridwan, bersama tim.

Project Director PT Vale IGP Pomalaa mengatakan, penyediaan listrik 1 MW melalui penandatanganan nota kesepahaman erupakan fase yang sangat penting dalam proses pengembangan Blok Pomalaa.

“Penandatangan Nota Kesepahaman sebagai wujud komitmen Perseroan untuk senantiasa hadir mempercepat project di Pomalaa, , apalagi kawasan pengembangan Blok Pomalaa masuk dalam Proyek Strategi Nasional (PSN),” katanya.

Dia juga menambahkan, penandatanganan tersebut merupakan salah satu langkah yang penting dalam memberi perubahan menuju terealisasinya project strategis di Pomalaa. “Langkah besar dimulai dari langkah kecil, 1 MW ini menjadi langkah awal untuk menuju tujuan utama kita yaitu beroperasi di Pomalaa,” terangnya.

Baca juga :   PT CNI Gelar Pelatihan Operator Alat Berat dan Driver Dump Truk

Sementara, Manajer UP3 Kendari, Eko Ridwan menjelaskan, hilirisasi seperti yang dilaksanakan lewat IGP Pomalaa adalah proyek strategis yang telah sesuai dengan amanat UUD 1945 Pasal 33 (ayat) 3.

“Industri smelter PT Vale menjadi salah satu proyek strategis dalam hilirisasi industri mineral di Indonesia. Untuk itu, PLN siap mendukung dan berkomitmen penuh memasok daya listrik yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam lingkup pertambangan, guna mewujudkan percepatan hilirisasi industri,” ujar Ridwan.

Komitmen tersebut, tutur Ridwan, secara tegas disampaikan oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodj yang menyebutkan jika PLN memastikan kebutuhan listrik pengusaha smelter akan dapat dipenuhi sesuai jadwal dan komitmen yang telah disepakati.
“Kami dari PLN UP3 Kendari ingin mewujudkan pesan tersebut. Bukan hanya untuk bisa mendukung industri smelter dengan skala pelanggan tegangan tinggi, tetapi juga perusahaan-perusahaan smelter atau pertambangan yang masih dalam proses konstruksi. Begitupun dalam operasional membutuhkan pasokan listrik dalam lingkup tegangan menengah 20 KV,” tuturnya.

Dia juga mengatakan, listrik yang disalurkan untuk kebutuhan PT Vale di Blok Pomalaa bersumber dari renewable energy atau energi terbarukan.

Baca juga :   Nur Ihsan Dorong Pencapaian Visi Misi USN

Selain itu, sistem kelistrikan UP3 Kendari kini sudah interkoneksi dengan subsistem Sulawesi Bagian Selatan berkapasitas 1.894.078 MW, dan hingga saat ini masih surplus 270,51 MW. Dengan melihat perkembangan industri di wilayah Sulawesi, khususnya Sulawesi Tenggara, PLN UP3 Kendari sudah bersiap menyediakan pasokan listrik yang andal.

UP3 Kendari khususnya ULP Kolaka, tambah Ridwan, saat ini dipasok oleh 2 Gardu Induk (GI), yaitu GI Kolaka (30 MVA) dan GI Wolo (30 MVA). Selain itu, sistem Kolaka didukung juga oleh pembangkit energi baru terbarukan, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Sabilambo yang berkapasitas 2 MW. GI Kolaka inilah yang akan memasok listrik ke lokasi PT Vale Pomalaa saat ini.

“Kami akan memastikan dan mengupayakan pasokan listrik untuk kebutuhan PT Vale Pomalaa terjaga keandalannya. Saat ini, selain PT Vale, beberapa perusahaan sejenis sedang diproses mendapatkan layanan PT PLN dengan kualitas terbaik. Seluruh permohonan yang masuk akan kami kaji dan proses hingga kami bisa menawarkan beberapa skema layanan
terbaik dari segi ketenagalistrikan,” ucap RidwanProyek IGP Pomalaa terdiri dari penambangan dan pengolahan nikel berbasis High Pressure Acid Leach (HPAL). Target produksi tahunan dari proyek ini mencapai 120 ribu metrik ton per tahun, dan akan menghasilkan produk akhir berupa nikel dalam mixed hydroxide precipitate (MHP). MHP merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan dalam penyusunan baterai kendaraan listrik. (*)

Artikel ini telah dibaca 60 kali

Baca Lainnya

Pemerintah Siapkan 5 Triliun Untuk Beli 1 Juta Ton Jagung Petani, Mentan: Harga Jagung 5500/Kg

16 Mei 2025 - 20:30

Dandim 1407 Bone Pimpin Konvoi Becak dan Berbagi Sembako di Jumat Berkah

16 Mei 2025 - 19:40

Gebrakan Bupati Bone Angkat “Petugas Kebersihan” Jadi Lurah, Bukti Nyata Penghargaan untuk Kerja Keras

16 Mei 2025 - 18:35

RUPST PT Vale:  Kinerja Solid di Tengah Tantangan

16 Mei 2025 - 18:01

Kunker di Bone, Kapolri dan Mentan Dapat Gelar Kehormatan Penuh Makna

16 Mei 2025 - 11:30

Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis Hadir di  Konawe

16 Mei 2025 - 10:07

Trending di Berita Utama