SULTRAKITA.COM, MOROWALI – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) memperluas program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) yang menerapkan pola metode System of Rice Intensification (SRI) organik di Desa Bahomotefe dan Desa Bahomoahi, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Penerapan program SRI Organik ditandai dengan tanam perdana padi organik, Sabtu (19/03) di Desa Bahomotefe dan di Bahomoahi, Minggu (20/03).
Kepala Desa Bahomoahi, Asep Anwar mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan tanam perdana padi SRI organik tersebut, Ia berharap semoga dapat memberikan manfaat bagi petani di Desanya kami.
Sementara itu, Manager External Relations PT Vale Indonesia Blok Bahodopi, Asriani Amiruddin menuturkan, ekspansi program dilakukan sebagai wujud komitmen perseroan dalam melaksanakan program keberlanjutan.
“Fokus program PT Vale tidak saja pada lingkungan tapi juga bagaimana bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar tambang,” tutur Asriani
“Program pertanian sehat ramah lingkungan berkelanjutan merupakan salah satu Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM), khususnya masyarakat tani yang berada didaerah pemberdayaan PT Vale Indonesia Tbk di blok Bahodopi. Program ini mengedepankan skala prioritas tiga kawasan yang sangat dekat dari area operasional,” ujarnya.
Tiga Kawasan tersebut, kawasan wilayah kerja, kawasan wilayah peran dan kawasan wilayah sosial dengan mengedepankan belajar dari pengalaman, melalui proses belajar secara alamiah mengalami, mengungkapkan, menganalisa, menyimpulkan dan menerapkan.
“Program ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi petani, apalagi SRI Organik ini banyak memberikan manfaat tidak saja terhadap lingkungan, tapi juga bisa meningkatkan ekonomi petani,” katanya
Sebelumnya, PT Vale memberikan pendampingan dan pelatihan PSRLB selama 3 bulan yang melibatkan para kelompok tani di empat desa binaan, yaitu Desa Bahomatefe, Desa Bahomoahi, Desa Ululere, dan Desa Kolono. Tanam padi perdana ini merupakan wujud implementasi dari pendampingan dan pelatihan itu sendiri. Selain itu, kelompok tani yang juga disebut sebagai warga belajar diberikan pelatihan terkait tanaman herbal, penanaman padi dipekarangan, penanaman sayuran organik, dan penanaman padi di sawah.
Sebelumnya, PRSLB juga berlangsung di Desa Ululere dan Desa Kolono pada bulan Februari 2022. (rls)