SULTRAKITA.COM, KENDARI – Mewakili Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra, Drs Asrun Lio MHum PhD mengunjungi secara langsung serta mengecek kesiapan pembelajaran hybrid yang akan diikuti oleh 10 mahasiswa penerima beasiswa, kerjasama Pemprov Sultra dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF).
Dalam pertemuan itu juga, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra, Drs Asrun Lio MHum PhD menyampaikan pesan dari orang nomor satu di Bumi Anoa ini, kepada putra putri terbaik yang berhasil lolos dalam seleksi program beasiswa dimaksud, untuk tetap menjaga kesehatan, disiplin terhadap segala hal utamanya waktu, dan terus meningkatkan ibadah kepada tuhan yang maha esa.
“Memasuki semester genap Tahun 2022 ini, mahasiswa Universitas Sampoerna akan mengikuti sistem pembelajaran hybrid yakni on dan off, olehnya kita mengecek kesiapan mahasiswa asal Provinsi Sultra dalam mengikuti sistem pembelajaran dimaksud,” tutur Akademisi asal Moronene Bombana ini.
Lulusan S3 The Australian National University Canberra ini mengungkapkan, jika kondisi 10 mahasiswa penerima beasiswa, yang merupakan kerjasama Pemprov Sultra dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF) dalam kondisi sangat baik, terlebih pihak PSF memberikan perhatian luar biasa kepada para mahasiswa.
“Tidak semua orang mendapatkan kesempatan beasiswa ini, karena syaratnya sangat ketat dan murni dari kemampuan siswa itu sendiri. Kemudian saat selesai pendidikan nanti, telah siap untuk bekerja sebab pihak sampoerna akan menjaring peserta beasiswa yang mampu mempertahankan prestasinya.
Olehnya, Pemprov Sultra terus memberikan motivasi, dukungan, dan semangat kepada para mahasiswa ini,” tutur Mantan Kepala Sekretariat Rektor UHO ini.
Orang nomor satu di jajaran Dikbud Sultra itu juga mengungkapkan dirinya yang juga merasakan beasiswa Tahun 2010 hingga 2015 saat menempuh pendidikan S3 di The Australian National University (ANU), Canberra, olehnya dia meminta kepada para penerima untuk memanfaatkan betul dan bersungguh-sungguh, sebab segala kebutuhan hidup telah ditanggung oleh pihak Sampoerna yang bekerjasama dengan Pemprov Sultra.
Mantan Kepala Pusat Studi Eropa UHO mengakui, program beasiswa sampoerna tersebut sejalan dengan visi misi Pemprov yakni Sultra Cerdas, yaitu bagaimana meningkatkan mutu pendidikan dan mencetak SDM unggul, sebagai penjabaran salah satu pilar Sultra Emas. Terlebih mahasiswa yang terjaring tersebut memiliki penguasaan belajar yang baik, utamanya Bahasa Inggris dan Matematika.
Suami Dra Wa Ode Munanah ini berharap, para mahasiwa yang mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke Sampoerna University Jakarta bisa dimanfaatkan dengan baik, terlebih universitas tersebut memiliki pola-pola pembelajaran bertaraf internasional karena berkerjasama dengan Universty of Arizona, Amerika Serikat.
“Sampoerna University Jakarta memiliki sistem pendidikan bertaraf internasional dan serupa dengan Universty of Arizona, Amerika Serikat. Diantaranya, dalam proses belajar-mengajar menggunakan Bahasa Inggris dan para pengajarpun, selain dalam negeri juga berasal dari luar. Oleh sebab itu, yang memiliki kemampuan Berbahasa Inggris yang baik serta Matematika, berpeluang mengikuti program ini,” terang Pria kelahiran Buton, 25 Mei 1968 ini.
Melihat latar belakang Sampoerna University Jakarta, dia pun meyakini, bahwa program tersebut memiliki peran strategis dalam membantu mencetak generasi masa depan Sultra yang berkualitas dengan kompetensi global dan berkaliber internasional.
Peraih predikat cumlaude S1 Pendidikan Bahasa Inggris UHO 1990, dan S2 Linguistik Unhas Makassar 1997 menerangkan, program tersebut telah dilaksanakan Pemprov Sultra bersama Putera Sampoerna Foundation (PSF) sejak 2 Mei tahun 2019.
Pada Tahun 2019, dari 150 pendaftar hanya tiga orang yang lolos dari 10 total kuota yang disediakan. Adapun Tahun 2020 dari 10 kuota yang tersedia, hanya lima orang yang lolos dan kini telah melanjutkan pendidikan ke Sampoerna University Jakarta. Tahun 2021 terdapat dua orang. Dengan demikian, kuota telah terpenuhi dan Pemprov Sultra bersama pihak Sampoerna masing-masing menanggung setengah dari total kuota.
“Melalui program beasiswa ini, para siswa bisa hanya fokus untuk belajar saja, sebab semuanya telah ditanggung, mulai dari asuransi jika sakit, biaya transportasi, biaya hidup, hingga tempat tinggal,” tambah pencetus Perau Gadik ini.(Ikl)