SULTRAKITA.COM, KENDARI – Setelah perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Sulawesi Tenggara yang ke 57, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara serta Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Provinsi Sulawesi Tenggara menargetkan peningkatan potensi pada masing-masing Dinas, sebagai penunjang pembangunan dalam rangka mengsukseskan visi misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, dalam hal ini, program kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi-Lukman Abunawas (AMAN) periode 2018-2023.
Saat ditemui beberapa hari yang lalu (28/4) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara, Drs, Asrun Lio, M. Hum, PhD, menjelaskan, saat ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara sedang menaikan mutu pendidikan dan pengembangan budaya yang ada di Sulawesi Tenggara.
” Dari tahun ke tahun dunia pendidikan ini jika dilihat dari mutu pendidikan, itu dapat dilihat dari komponen-komponen standar pendidikan Nasional dan Pendidikan di Sultra dari tahun ke tahun mengalami peningkatan,” jelasnya.
Lanjut Asrun Lio, misalnya saja pada tahun 2018, untuk tingkat pendidikan di Sultra memperoleh peringkat ketiga dari bawah untuk standar Nasional. Alhamdulillah pada tahun 2019, mutu pendidikan di Sultra naik sampai dengan peringkat 17. Kemudian pada tahun 2020, mutu pendikan untuk tingkat nasional, Sultra mendapatkan posisi 10 besar.
“Artinya untuk mutu pendidikan di Sultra dari tahun ke tahun , mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Saya harapkan pada tahun 2021 peningkatan mutu pendidikan di Sulawesi Tenggara terus mengalami peningkatan.
Sambungnya, saat ini memang dibidang pendidikan mengalami fokus yang masih kurang, khususnya mengenai sarana dan prasarana serta guru dan tenaga pendidikan. Bukan hanya sisi jumlah melainkan dari sisi kwalitas serta distribusinya.
“Sehingga, akan diperbaiki ditahun 2021, sehingga masih tetap mengangkat sebanyak 3750 Non PNS, sebagai tenaga honorer dan akan didistribusikan pada satuan pendidikan sekolah seperti SMA, SMK dan SLB,” bebernya.
Asrun Lio berharap, dengan adanya pengangkatan 3750 guru honorer melalui SK Gubernur Sulawesi Tenggara, bisa mengatasi sedikit permasalahan kekurangan tenaga pengajar distiap daerah di Sulawesi Tenggara.
Sementara itu, ditempat yang berbeda saat ditemui Kepala Dinas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Provinsi Sulawesi Tenggara, Parinringi berharap dengan Sulawesi Tenggara memasuki 57 tahun, Sultra sudah cukup matang.
“Harapannya kita di Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Sultra di usianya yang 57, semakin mapan dan semakin maju. Dinas PTSP juga memiliki tanggung jawab bagaimana cara menarik investasi sebanyak-banyaknya untuk bisa masuk di Sulawesi Tenggara,” imbuhnya. (28/4).
Sambung Parinringi, penarikan investasi ini, dalam rangkaian menunjang pembangunan. Baik yang sudah dijalankan oleh pemerintah, Kabupaten/Kota maupun ditingkat desa.
” PTSP didalam melakukan pelayanan investasi, kita sudah melakukan beberapa strategi dalam rangka menarik investasi masuk di Sultra. Salah satunya, memberikan pelayanan yang terbaik bagi para calon investor yang masuk. Dengan cara mempermudah semua pelayanan yang akan di syaratkan,” tandasnya.
Target PTSP untuk tahun 2021 -2022, urainya, diupayakan mencapai target sebesar 21 Triliun. Karena sejak 2010 ditargetkan 10 Triliun, akan tetapi mendapatkan sebanyak 21 Triliun. Pihaknya berharap, ditahun-tahun yang akan datang khususnya di tahun 2022, investasi di Sulawesi Tenggara dapat melebihi 21 Triliun.
” Saat ini, Alhamdulillah, ada calon investor yang mau masuk untuk melakukan pembangunan industri khususnya Nikel. Kami di PTSP, tidak hanya terpaku investasi di bidang Nikel, akan tetapi akan ada pengembangan investasi di bidang Pariwisata, Investasi di bidang Pertanian dan perkebunan dan ini adalah yang sementara digagas untuk memberikan pelayanan terbaik untu para investor,” bebernya.
Kata Parinringi, tentu kesemuanya itu dapat terlaksana dengan baik, apabila semua stakeholder, terutama masyarakat memberikan pelayanan sesuai dengan tugas masing-masing. Dengan tidak mempersulit investor, tidak menghambat investor, memberikan kesempatan yang besar kepada investor dan tanpa mengurangi kepentingan dari masyarakat itu sendiri.
“Kalau investasi besar, akan berdampak pada kesejahteraan khususnya pada masyarakat. Dimana dampak ini akan terasa pada perekonomian akan meningkat, pendapatan perkapita meningkat, penyerapan tenaga kerja, dan geliat ekonomi akan meningkat.
Oleh dari pada itu, mari kita mendukung Investasi yang ada di Sulawesi Tenggara, dengan cara memberikan kemudahan, tidak mempersulit bahkan juga menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan,” pungkasnya. (IKL)