SULTRAKITA.COM, MALANG – Dua tahun terakhir, film nasional mengalami pertumbuhan yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah bioskop dan jumlah penonton. Namun peningkatan ini tidak diiringi dengan peningkatan jumlah kru pembuat film (Filmmaker).
Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), usai menyaksikan film “Yowis Ben” disalah satu bioskop di Malang Provinsi Jawa Timur. Kekurangan kru film itu, kata Jokowi merupakan kabar yang baik karena membuka lapangan pekerjaan. Karenanya kekosongan itu harus segera diisi, dengan mendorong revitalisasi melalui tenaga terampil yang dihasilkan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
“Jurusan yang berkaitan dengan perfilman itu ada kurang lebih 120 SMK, tapi baru diperbaiki atau direvitalisasi 18 SMK,” kata Presiden Jokowi.
Menurut Jokowi, revitalisasi Jurusan SMK perfilman itu yakni perbaikan sarana prasarana, kurikulum, serta meng-update guru-guru yang ada. Sehingga siswa-siswi SMK perfilman bisa terampil dan setelah lulus dapat berkreasi di industri perfilman dengan membuat film atau mengisi kekurangan kru yang ada.
Olehnya itu, untuk mempercepat revitalisasi SMK tersebut Presiden Jokowi telah memerintahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk menindaklanjuti revitalisasi SMK Perfilman.
Jokowi berharap dengan semakin banyaknya bioskop yang memutar film nasional akan memberikan kesempatan kepada pembuat film (filmmaker) untuk tumbuh dan berkreasi.
“Memberikan kesempatan dan peluang untuk filmmaker di negara kita semakin tumbuh karena jumlah penonton banyak artinya membuat film itu memiliki potensi keuntungan,” kata Presiden Jokowi.
Untuk diketahui, berdasarkan data yang dilaporkan situs Katalog Film Indonesia (KFI), jumlah penonton bioskop pada tahun 2017 sebanyak 42,7 juta penonton, meningkat dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 37,2 juta penonton.
Demikian halnya jumlah layar bioskop di Indonesia meningkat pesat dalam lima tahun terakhir. Hingga Desember 2017, sudah ada 263 gedung bioskop dengan total layar sebanyak 1.412. Jumlah layar pada akhir 2017 ini meningkat hingga 2,3 kali lipat dibanding pada penghujung 2012 dimana terdapat 145 gedung bioskop dengan total layar sebanyak 609.
Film “Yowis Ben” sendiri merupakan film drama-komedi Indonesia yang dirilis pada 22 Februari 2018. Film yang diperankan Bayu Skak ini , 80 persen menggunakan salah satu bahasa daerah di Indonesia.
“Saya senang sekali ada film yang berbahasa daerah Jawa Timur kemudian di bawahnya tetap ada terjemahan bahasa Indonesia, sehingga semua bisa melihat dan menikmatinya. Ini film anak muda yang wajib ditonton yang merasa muda. Yah, bagus sekali banyak lucunya, banyak gernya dan alur ceritanya juga bagus,” tutup Presiden Jokowi. (Man)