SULTRAKITA.COM, WAKATOBI — Tari Sajo Mo’ane sebagai atraksi penyambutan Presiden RI, Joko Widodo bersama rombongan saat tiba di Bandara Matahora, Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra). Kamis, 9 Juni 2022.
Tarian tradisional yang merupakan icon dari pulau Tomia Wakatobi mewarnai kemeriahan Kunjungan Kerja (Kunker) Presiden, Ir. H. Joko Widodo bersama rombongannya yang bertolak dari kota Kendari menuju Bandara Matahora Wakatobi dalam membuka kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Summit 2022.
Budaya yang satu ini merupakan khas tarian yang hanya ada di pulau Tomia Kabupaten Wakatobi.
Tari Sajo Mo’ane dilakoni oleh 20 orang anak laki-laki yang diiringi dengan musik tradisional saat menyambut tamu kehormatan, baik tamu pemerintah daerah maupun tamu domestik dan mancanegara.
Sebagai tarian penyambutan orang nomor satu di indonesia, Tari Sajo Mo’ane memperlihatkan atraksi tarian dari sisi heroik sebagai simbol semangat dan pemberani.
Usai penyambutan di Bandara Matahora, Presiden bersama rombongan menuju lokasi pembukaan kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Summit 2022 di Marina Togo Mowondu, yang juga akan dirangkaikan dengan launching Telemedicine BPJS dan dilanjutkan dengan peninjauan Expo UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
Setelah itu, Presiden menunggangi kendaraan motor listrik menuju Perkampungan Bajo Mola, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan untuk membagikan Sertifikat Tanah secara Door To Door (dari rumah ke rumah) kepada masyarakat Bajo.
Selanjutnya, Presiden Jokowi meresmikan Pelabuhan Penyeberangan pulau Tomia, Kaledupa dan Binongko, serta Pengoperasian Kapal Feri Antar Pulau di Pelabuhan Rakyat Wanci.
Diketahui, tema GTRA Summit Wakatobi 2022 adalah Menuju Puncak Presidensi G20 yakni, Pemulihan Ekonomi yang Inklusif dan Berwawasan Lingkungan melalui Reforma Agraria, Harmonisasi Tata Ruang, dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Kepulauan.
G20 atau Group of Twenty (kelompok dua puluh) adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa.
G20 merupakan representasi lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% Produk Domestik Bruto (PDB) dunia.
Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Presidensi G20 Indonesia 2022 saat ini mengambil tema “Recover Together, Recover Stronger”. Melalui tema tersebut, Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
GTRA Summit 2022 diharapkan dapat menciptakan keselarasan pelaksanaan teknis antara tata ruang dengan penataan aset (kawasan hutan, izin, dan/atau hak atas tanah), serta penataan akses khususnya bagi masyarakat hukum adat, masyarakat lokal, dan masyarakat tradisional di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Hal ini merupakan perwujudan dari pelaksanaan UU Cipta Kerja berikut peraturan turunannya.
Hingga bertujuan mewujudkan dan mengoperasionalkan kelembagaan payung penopang Program Reforma Agraria agar secara efektif mampu mendorong percepatan pencapaian target-target nasional, baik yang terkait dengan penataan aset/asset reform (legalisasi dan redistribusi lahan), maupun penataan akses/access reform (pemberdayaan masyarakat dan peningkatan produktivitas tanah). (AN)