SULTRAKITA.COM, KOLAKA – Silaturahmi merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Pasalnya, banyak hikmah yang terkandung dalam silaturahmi. Apalagi sebagai manusia yang dijadikan sebagai makhluk sosial, tentunya berhubungan dengan manusia lainnya tak akan terlepas dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti yang diterapkan Kerukunan Keluarga Wajo (KKW) Kolaka. Menyadari pentingnya silaturahmi, KKW Kolaka kerap mengadakan silaturahmi untuk lebih mempererat hubungan emosional.
“Kita (KKW Kolaka, red) selalu mengadakan silaturahmi, karena yang paling utama adalah persatuan dan kesatuan. Apalagi kita ini masyarakat Wajo tidak ada cerita didengar membuat kegaduhan, karena prinsip kita dimana berada disitu langit dijunjung,” ujar ketua KKW Kolaka, Andi Batara Wajo.
Menurutnya, tercatat 385 kepala keluarga yang telah bergabung secara resmi di KKW Kolaka. Namun, kedepannya diupayakan semua bisa terdaftar dan berkumpul bersama-sama. Sepanjang 2017, beragam kegiatan sosial hingga keagamaan yang dilaksanakan. Teranyar, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang diselenggarakan di jalan Nusantara, kelurahan Dawi-dawi, kecamatan Pomalaa, Kolaka, Minggu (10/12).
“Sudah 23 tahun KKW Kolaka terbentuk. Kami berharap bisa terus terjaga,” tutupnya.
Sementara itu, anggota DPRD Sultra Muh. Jafar, yang menyempatkan diri hadir dalam kegiatan silaturahmi tersebut, sangat mengapresiasi kekompakan dan keharmonisan keluarga besar KKW Kolaka. Sebab, silaturahmi merupakan ibadah yang sangat mulia, mudah dan membawa berkah.
Legislator asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) daerah pemilihan (Dapil) Kolut, Kolaka dan Koltim ini menambahkan, keturunan Bugis Wajo adalah keturunan kaum perantau yang bebas dimanapun dan kemanapun dikehendaki mencari nafkah. Karakter itu bahkan turun temurun dan diwariskan oleh para leluhur sejak dulu hingga saat ini.
“Jadi jangan heran jika hampir semua daerah, baik di Indonesia maupun di luar negeri kita temukan orang Bugis Wajo. Itu sudah menjadi turunan dan mengalir dalam jiwanya. Seperti yang sudah dikatakan dengan pak ketua (Andi Batara Wajo, red) sebelumnya bahwa Bugis Wajo tidak suka ribut-ribut. Itu kelebihan kita dibanding suku lainnya dan itu kita jaga hingga saat ini dalam perantauan,” beber pria asli Bugis Wajo ini.
Tak luput ia berpesan, agar KKW Kolaka tetap menjalin silaturahmi.
Saat disinggung terkait Pilkada serentak yang sudah semakin dekat, pria yang familiar dengan akronim Caleg Tanpa Baliho (CTB) ini menegaskan, bahwa pada prinsipnya wajib memenangkan calon usungan PDIP, baik di Pilgub Sultra maupun Pilkada Kolaka.
“Saya juga mengingatkan semboyan orang Bugis Wajo, maredeka to wajoe ade’na nappopuang, artinya pada prinsipnya orang Wajo sejak lahir sudah merdeka namun adatlah yang dipertuan atau dijunjung, sehingga dimanapun berada orang Wajo akan selalu mengedepankan adat istiadat daerah setempat. Dimana di Kolaka ini akan ada Pilkada tentunya secara elegan kami menghimbau agar warga KKW untuk menjunjung petuah-petuah pengurus KKW, agar menyatukan pilihan, sehingga KKW kedepan akan tetap berjaya di Bumi Mekongga,” tegasnya. (*)