SULTRAKITA.COM, KENDARI – Upaya keluarga korban almarhum Firdaus bersama dengan kuasa hukumnya meminta Polres dan Kejaksaan Negeri Kolaka agar mengabulkan surat permohonan agar dilakukan Bedah Mayat (autopsi) membuahkan hasil.
Senin (12/9/2022) Tim Dokkes Polda Sultra melakukan autopsi jenazah almarhum Firdaus di perkuburan umum Kelurahan Sea Kecamatan Latambaga Kabupaten Kolaka Sultra.
Tim Dokkes Polda Sultra melakukan autopsi terdiri dari Kaur Doksik Subbidokpol, penata dokter Sri Wulan Machmud didampingi Aipda Ridwan Benhur, Aipda Mustakim, Bripda Peter Ari Sandi, Pengda TK I Rudi Lataoso, Kasi Dokkes Polres Kolaka Ipda dr. Reski Wolivia, Ps. Kaurident Satrekrim Polres Kolaka Aiptu Sudarman, Imam Mesjid Annur Ustd.Sudirman dan di saksikan langsung oleh paman korban Mukrim beserta keluarga besar almarhum dan tim kuasa hukum keluarga korban.
Kuasa Hukum Keluarga Almarhum Firdaus, Aswaluddin SH mengatakan, tujuan permohonan autopsi pihak keluarga karena ingin memastikan apakah peristiwa terkait pembunuhan tersebut sudah terungkap sebenar-benarnya, atau masih ada peristiwa, serta fakta lain yg belum terungkap dan apakah masih ada pelaku lain yang masih bebas berkeliaran.
Selain itu juga, lanjut Aswaluddin, pihak keluarga juga ingin mengetahui apa yg menjadi tujuan dan motif terkait peristiwa pembunuhan ini sudah sebenarnya ataukah ada motif dan tujuan lain terkait peristiwa ini.
“Dilaksanakannya autopsi hari ini kami besar harapan kami semoga ada petunjuk dan fakta-fakta baru yang ditemukan agar Peristiwa terkait pembunuhan ini bisa menjadi lebih terang,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, yang menjadi tujuan utama keluarga meminta untuk dilakukan autopsi bahwa terkait semua luka yang ditemukan pada tubuh almarhum, karena ingin memastikan dari semua luka yang ditemukan apakah merupakan luka yang diakibatkan oleh benda tajam yang jenisnya sama yaitu berupa badik sesuai dengan pengakuan pelaku.
Ataukah masih ada benda tajam jenis lain seperti parang atau benda runcing, seperti tombak ataukah benda jenis logam lain yang menyebabkan luka diseluruh tubuh almarhum.
“Dari semua luka yang ditemukan pada tubuh almarhum, serta tempat kejadian pembunuhan dan tempat ditemukannya, pihak keluarga masih berkeyakinan bahwa peristiwa pembunuhan yang dialami oleh almarhum merupakan peristiwa pembunuhan yang telah direncanakan dan yang melakukan aksi pembunuhan lebih dari dua orang pelaku. Begitupun dugaan kami selaku kuasa hukum keluarga almarhum dengan melihat kondisi tubuh dan luka yang dialami,” tegasnya.
Ia menambahkan, terkait hasil autopsi hari ini pihaknya menunggu rilis atau konferensi pers dari Tim Autopsi Dokes Polda Sultra.
Meski demikian, lanjut Aswaluddin, pada saat dilakukan rekonstruksi di Tempat Kejadian Perkara
dari pengakuan tersangka hanya melakukan dua tusukan yg mengarah keperut korban, sedangkan luka yg ditemukan ditubuh korban kurang lebih 10 luka, selain luka tusukan juga ditemukan luka irisan pada tubuh korban, menjadi pertanyaan besar selain yang dilakukan oleh tersangka luka lain ditemukan pada tubuh korban.
Jadi siapa yang melakukan disini bisa diduga pelaku pembunuhan terhadap almarhum Firdaus bukan pelaku tunggal melainkan lebih dari dua orang dan dilakukan secara berencana.
“Alhamdulillah pelaksanaan autopsi ini berjalan lancar dan cuaca juga sangat bersahabat. Serta kita semua patut bersyukur karena menghampiri tiga bulan ini Jasad almarhum terkubur dan alhamdulillah masih utuh dan terlihat bersih. Dengan kondisi jasad almarhum yang masih utuh hal ini dapat mempermudah tim autopsi untuk melakukan pemeriksaan,” paparnya
Untuk itu, lanjut Aswaluddin, pihaknya memberikan apresiasi dan berterimakasih kepada Kapolres Kolaka serta seluruh jajarannya, yang telah mengungkap peristiwa ini.
“Terimakasih pula yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada Kapolres Kolaka serta seluruh jajarannya, yang telah mengungkap peristiwa ini. Kami berharap pula peristiwa terkait pembunuhan ini tidak berakhir disini, karena besar dugaan kami bahwa masih ada peristiwa dan fakta-fakta lain yg masih belum terungkap sepenuhnya, serta keluarga almarhum berharap agar mendapatkan keadilan yang seutuhnya,” jelasnya.
Ia menambahkan, keluarga dan tim kuasa hukum meminta dukungan dan doa seluruh masyarakat, serta bantuannya bagi yang mengetahui peristiwa ini agar memberikan informasi.
“Kami dari pihak Kuasa Hukum serta mewakili keluarga besar almarhum mohon doa dan dukungan seluruh masyarakat, serta bantuannya bagi masyarakat yang mengetahui peristiwa ini agar kiranya bisa memberikan keterangan atau informasi kepada pihak kami ataukah kepolisian maupun pihak keluarga almarhum agar peristiwa terkait pembunuhan ini bisa terungkap yg sebenar-benarnya,” tandasnya. (Ikl)