SULTRAKITA.COM, SOROWAKO – PT Vale Indonesia Tbk, emiten pertambangan berbasis di Sulawesi Selatan, telah beroperasi di Indonesia lebih setengah abad.
Dalam perjalanannya kehadiran PT Vale telah memberikan kontribusi terhadap masyarakat. PT. Vale menjalankan pertambangan dengan prinsip pengembangan berkelanjutan. Selama beroperasi PT. Vale Indonesia telah merekrut 11.000 karyawan dan kontraktor, sebanyak 87 persen adalah masyarakat lokal tempat areal pertambangan.
Head of Communication PT Vale Indonesia Tbk, Bayu Aji dalam keterangan resminya mengatakan, lebih setengah abad PT Vale beroperasi di Indonesia. Perjalanan membentuk dan memberikan kami banyak pelajaran. Tentang bagaimana menjadi perusahaan yang menjalankan prinsip-prinsip penambangan yang baik dan berkelanjutan
Dalam menjalankan aktifitas penambangan, PT Vale konsisten melakukan reklamasi dan penghijauan kembali lahan pasca tambang.
“PT Vale mengintegrasikan aktivitas penambangan dengan rehabilitasi lahan pasca tambang dengan luas total reklamasi lahan pascatambang telah mencapai 3.012,44 hektar di Blok Sorowako dengan alokasi dana tahunan rata-rata lebih dari 2 juta dollar AS,” Kata Bayu Aji
Untuk mendukung rehabilitasi dan penghijauan kembali lahan pasca tambang, PT Vale membangun pusat pembibitan modern (nursery) Nursery beroperasi sejak sejak 2006 di atas lahan seluas 2,5 hektar dengan kapasitas produksi rata-rata 700.000 bibit pertahun.
Selain itu, PT Vale melalui Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) sejak 2015, telah membina dan mendampingi petani dan kelompok perempuan di area pemberdayaan untuk mampu dan aktif membudidayakan pertanian organik dan herbal.
“PT. Vale telah membimbing dan melakukan asistensi kepada 400 UMKM di empat wilayah pemberdayaan PT Vale di Blok Sorowako,” ungkap Bayu Aji
Ia menjelaskan, PT Vale merupakan salah satu produsen nikel berbasis energi bersih, hal tersebut dapat dilihat dengan keberadaan 3 PLTA PT Vale mampu meniadakan emisi karbon sebesar 1.096.705 ton CO2eq per tahun dari tidak menggunakan batu bara sebagai bahan bakar. PT. telah mendistribusikan listrik 10,7 megawatt untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Luwu Timur. Termasuk mengoperasikan boiler listrik yang nol emisi untuk kebutuhan pabrik pengolahan.
PT Vale juga membangun fasilitas umum yang juga dapat digunakan masyarakat luas, seperti jalan, pasar, sekolah, gedung pertemuan, rumah sakit dan bandar udara. Biaya pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum tersebut mencapai 845 juta dollar AS (1973-1978).
Selama masa pandemi, PT Vale membantu pemerintah dalam penanggulangan COVID-19 dengan menyalurkan bantuan berupa perlengkapan medis di antaranya alat tes cepat (rapid test kits), alat pelindung diri untuk tenaga kesehatan termasuk fasilitas medis lainnya seperti ambulans dan tempat tidur untuk perawatan pasien. Donasi penanggulangan COVID-19 sepanjang 2020 untuk tiga provinsi (Sulawesi Tengah, Selatan dan Tenggara) mencapai 2,6 juta dollar AS. Selain itu PT. Vale turut serta melaksanakann program vaksinasi Gotong-royong di internal perusahaan dimulai sejak Juli 2021.
“PT Vale telah berkontribusi untuk negara sebesar 1,2 miliar dollar AS melalui pembayaran pajak dan non pajak (2011-2021), sebesar 3,3 milar dollar AS, total investasi PT Vale di Indonesia dalam 50 tahun terakhir,” kata Bayu Aji. (bak)